Jokowi Ungkap Ekspor Nikel Tembus Rp 500 T Usai Hilirisasi, Dulu Rp 30 T

Sabtu 02 Mar 2024 - 05:34 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan nilai ekspor nikel melompat naik menjadi Rp 500 triliun usai hilirisasi dilakukan. Padahal sebelumnya, menurut jokowi, nilai ekspor nikel hanya sekitar Rp 30 triliun.

Hal ini ditekankan Jokowi karena masih banyak salah paham terkait hilirisasi yang dituding hanya menguntungkan satu pihak saja. Jokowi pun menegaskan Indonesia juga mendapatkan keuntungan yang banyak dari dibangunnya industri smelter.

"Saat sebelum dibangun industri smelter, kita mengekspor mentah bertahun-tahun. Ekspor yang hanya mentahan nikel, nilainya setiap tahun kurang lebih Rp 30 triliun. Begitu smelter dibangun ekspor kita mencapai Rp 500 triliun," kata Jokowi dalam acara Pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, disiarkan langsung lewat YouTube tvMU Channel, Jumat (1/3/2024).

Dengan nilai ekspor yang melonjak tinggi itu, Jokowi menekankan bukan hanya perusahaan smelter saja yang mendapatkan keuntungan, tapi Indonesia juga. Adapun penerimaan lain yang didapatkan Indonesia, yakni pajak perusahaan, pajak penghasilan karyawan, hingga pajak penerimaan bukan negara (PNBP).

"Yang untungkan perusahaan? Tidak seperti itu. Karena lompatan rupiah tadi saya katakan, kita memungut namanya pajak perusahaan, pajak karyawan, royalti kita dapat, biaya ekspor kita dapat, PNPB kita dapat semuanya," jelasnya.

Apalagi jika Indonesia juga ikut andil dalam perusahaan tersebut, akan mendapat tambahan dari dividen yang besar. Dengan begitu, bukan hanya perusahaan yang menguntungkan, tapi negara juga mendapatkan penerimaan yang besar.

"Inilah yang kita dorong hilirisasi nggak hanya urusan tembaga, nikel, timah, tapi juga akan kita dorong di perkebunan, perikanan, perlautan, pertanian. Kita harus mulai hilirisasikan dengan kesempatan nilai tambah dalam negeri dan membuka kesempatan kerja yang tinggi," jelasnya. (dc)

 

Tags :
Kategori :

Terkait