Kondisi ini meningkatkan risiko kecelakaan dan mengurangi rasa aman masyarakat, terutama pada malam hari. Oleh karena itu,
warga meminta agar pemerintah segera memperhatikan hal ini dalam upaya meningkatkan kualitas infrastruktur di Muba.
Di sektor pendidikan, warga menghadapi beberapa permasalahan, seperti kepastian status guru honorer K2 yang belum diangkat menjadi PPPK.
Selain itu, ada aspirasi untuk peningkatan sarana dan prasarana pendukung pendidikan, seperti pembangunan ruang laboratorium SMK dan pembangunan pagar sekolah.
Masalah stunting juga menjadi perhatian serius di antara berbagai permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh masyarakat Muba.
Menyikapi berbagai aspirasi dan keluhan yang disampaikan oleh warga Muba, Ahmad Toha menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan perbaikan infrastruktur jalan dan penerangan jalan.
Dia juga menegaskan upaya Pemkab Muba dalam membangun sistem distribusi energi listrik di semua desa yang belum teraliri listrik.
Selain itu, usulan untuk mengurangi passing grade pada tes PPPK dan koordinasi antarinstansi terkait stunting juga akan disampaikan pada rapat paripurna DPRD Sumsel bersama Gubernur Sumsel untuk dibahas lebih lanjut.
BACA JUGA:HP Oppo A17 Harga 1 Jutaan, Ketahui Keunggulannya sebelum Beli
Dengan demikian, melalui reses tahap I tahun 2024 Dapil IX DPRD Sumsel, diharapkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Muba dapat diatasi dengan langkah-langkah konkret dan solutif.(palpos/*)