Jakarta - Permintaan baja dunia kian meningkat. Guna memenuhi peningkatan permintaan baja, Krakatau Posco bersama Kementerian Perindustrian menyiapkan sejumlah strategi untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompeten di industri baja.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur HRGA PT Krakatau Posco Dicky Mardiana dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia (BPSDMI), Masrukhan, Kamis (9/11) lalu. Kolaborasi kedua pihak ini bertujuan untuk menciptakan SDM yang unggul, terutama pada masyarakat lokal.
Untuk itu, Krakatau Posco menggandeng Politeknik Industri Petrokimia Banten (PIPB) melalui pembentukan kelas industri baja. "Kelas industri ini akan menggunakan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri baja," kata Dicky melalui keterangan tertulis, Senin (13/11/2023).
Krakatau Posco terus berupaya dalam meningkatkan kualitas SDM, khususnya bagi masyarakat lokal. Langkah ini juga sebagai upaya penyelesaian masalah kekurangan tenaga kerja sekaligus sebagai persiapan untuk menghadapi investasi tahap kedua. Pada tahap kedua ini akan menghasilkan kapasitas 10 juta ton baja sehingga membutuhkan tenaga kerja berkualitas lebih banyak lagi.
Menurut Dicky, program ini akan memperkenalkan program khusus 'Steel Industry Technology Class' yang melibatkan budaya perusahaan Posco dan bahasa Korea. Program ini akan dimulai di Politeknik dan SMK pada Juli 2024.
Program tersebut menawarkan pendidikan selama tiga tahun yang mencakup teori dan praktik langsung untuk mendidik tenaga kerja terampil dalam industri baja. Lulusan program ini akan mendapatkan prioritas dalam rekrutmen di Krakatau Posco dan diharapkan dapat membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja yang sedang dialami oleh industri dalam negeri.
"Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, kami berkomitmen dan sangat mendukung atas program-program kelas industri yang akan dibentuk. Hal ini merupakan langkah nyata Krakatau Posco dalam menyiapkan SDM yang unggul terutama bagi masyarakat lokal. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan SMK SMTI Yogyakarta agar dapat menjaring lebih luas lagi potensi pengembangan sumber daya nasional," pungkas Dicky. (dc)