Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,05% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini melampaui ekspektasi dan perkiraan sejumlah lembaga dunia.
Berdasarkan prediksi Bank Dunia atau World Bank dokumen Global Economic Prospects 2024, disebutkan bahwa diproyeksikan ekonomi Indonesia mampu tumbuh hingga 4,9%. Sementara perkiraan konsensus mencapai 5,03%.
"Dibanding negara lain, Indonesia berada menjadi salah satu negara yang tumbuh kuat pertumbuhan kita di bawah negara besar seperti China dan Filipina di atas kita, maupun Uzbekistan," kata Airlangga dalam acara Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2023, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).
"Walaupun ekonominya yang jauh lebih kecil secara size, tetapi Indonesia menjadi salah satu negara yang pertumbuhannya tertinggi di dunia dan ini dengan Vietnam sejajar," sambungnya.
BACA JUGA:Ahok Kritik Bansos Seperti Zaman Kerajaan, Bahlil Kasih Balasan Menohok
Ia pun merincikan sektor-sektor yang sumbangsih terhadap pertumbuhan tersebut. Dari sektor lapangan usaha, sektor konstruksi tumbuh 7,68%. Pertumbuhan ini merupakan kedua terbesar sesudah sektor industri pengolahan yang tingginya 4,07%.
"Namun kontribusi industri masih 19,08%, jadi memang masih yang tertinggi. Kemudian, kalau kita lihat juga capaian pertumbuhan ini didukung juga oleh konsumsi rumah tangga sebesar 4,82% secara yoy dan juga investasi sebesar 4,40% yoy," kata dia.
Selanjutnya, ada juga dari sektor lapangan usaha, transportasi dan pergudangan yang tumbuh 13,96%. Airlangga mengatakan, bidang ini tumbuh tinggi karena pemulihan (recovery) dari Covid-19.
Di samping itu, Indonesia juga punya posisi yang baik dari segi pengendalian inflasi. Menurutnya, hal ini tercermin dari Indonesia yang bisa menahan inflasi di angka 2,61%.
BACA JUGA:Ahok Kritik Bansos Seperti Zaman Kerajaan, Bahlil Kasih Balasan Menohok
"Sehingga inflasi kita itu sebagai top lima di bawah kita atau di atas kita Jepang, Arab Saudi, Italia dan China," imbuhnya.
Airlangga menambahkan, kinerja industri juga terjaga dengan baik, tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) di level ekspansif, yakni 52,9. Menurutnya, hal ini memberikan optimisme dan modal optimistis ke depannya. (dc)