Tragedi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

Sabtu 04 Oct 2025 - 22:00 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

 

“Tadi malam, setelah korban terakhir ditemukan, kami langsung melakukan pembersihan besar-besaran. Alat berat sudah masuk ke area utama yang ambruk. Harapannya, hari ini akan lebih banyak lagi korban yang berhasil ditemukan,” jelasnya.

 

BNPB bersama tim SAR gabungan telah melakukan pemetaan titik-titik prioritas yang diduga masih terdapat korban tertimbun. Titik-titik tersebut kini menjadi fokus utama operasi pencarian.

 

“Tim gabungan sudah mengidentifikasi lokasi-lokasi potensial. Setelah proses pembersihan di area itu selesai, diharapkan bisa segera dilakukan pengangkatan korban,” tambahnya.

 

Suharyanto juga menegaskan bahwa kebutuhan logistik dan peralatan evakuasi terpenuhi dengan baik. Setiap kebutuhan di lapangan langsung direspons cepat oleh tim pendukung.

 

“Alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada kendala di lapangan. Apa pun kebutuhan alat berat, logistik, maupun dukungan lainnya, semua langsung kami penuhi,” tegasnya.

 

Dari data terakhir yang dihimpun hingga Jumat malam (3/10/2025), total korban yang telah ditemukan mencapai 118 orang, terdiri dari 104 korban selamat dan 14 korban meninggal dunia. Sementara itu, sebanyak 49 santri lainnya masih dalam proses pencarian intensif.

 

BNPB bersama Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan terus melakukan operasi pencarian selama 24 jam penuh. Pihak keluarga korban pun masih menunggu dengan penuh harap di sekitar lokasi kejadian dan posko utama.

 

Evakuasi Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Ditarget Rampung Minggu

 

Proses evakuasi dan pembersihan puing-puing reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus dikebut oleh tim SAR gabungan. Operasi ini ditargetkan dapat diselesaikan paling lambat pada Minggu (5/10/2025).

 

Langkah percepatan tersebut dilakukan menyusul tragedi ambruknya gedung asrama putra tiga lantai pada Senin (29/9/2025) sore, yang menelan banyak korban jiwa dan puluhan lainnya masih dalam pencarian.

 

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, yang bertugas sebagai On Scene Commander (OSC) di Posko SAR Gabungan, menyampaikan bahwa berdasarkan perhitungan teknis di lapangan, proses evakuasi diperkirakan dapat dirampungkan pada akhir pekan ini.

 

 “Berdasarkan analisa matematis dan kecepatan kerja alat berat, kemungkinan besar seluruh proses bisa tuntas antara Sabtu sore atau Minggu nanti,” ujar Nanang saat memberikan keterangan pers di lokasi, Jumat (3/10/2025).

 

Menurutnya, penggunaan alat berat dalam dua hari terakhir menunjukkan progres signifikan, di mana sekitar 50 persen material reruntuhan telah berhasil diangkat. Meski demikian, tim masih berhati-hati dalam bekerja untuk memastikan tidak ada korban yang terlewat. 

 

“Kami terus berkoordinasi dengan tim identifikasi untuk memastikan keamanan proses pengangkatan puing, mengingat masih ada korban yang belum ditemukan,” tambahnya.

 

Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Basarnas, BNPB, TNI, Polri, BPBD, relawan, serta unsur masyarakat, bekerja tanpa henti sejak dini hari. Mereka memfokuskan pencarian pada area utama yang paling parah terdampak runtuhan struktur beton. 

 

Selain mengandalkan alat berat jenis ekskavator dan loader, petugas juga menggunakan peralatan manual dan sensor pencarian korban untuk menjangkau area sempit yang tidak bisa dijangkau mesin besar.

Tags :
Kategori :

Terkait