Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah melatih sedikitnya 700 ahli produktivitas dan menargetkan jumlahnya meningkat hingga 10 ribu orang di akhir tahun ini. Tahun depan, program intervensi produktivitas akan menyasar 1.000 perusahaan sebagai pilot project.
“Setiap perusahaan akan didampingi oleh tenaga ahli produktivitas. Kami juga akan membentuk productivity center di kawasan industri, dengan melibatkan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan,” kata Yassierli.
BACA JUGA:BRI Perkuat Aksi Nyata Selamatkan Pesisir Lewat Program Penanaman 10.000 Mangrove di Muara Gembong
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Terbaru, Aquarius Jangan Biarkan Orang Lain Menekanmu Siang Ini
Menurutnya, ada korelasi langsung antara produktivitas dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, ia menegaskan pentingnya menjadikan produktivitas sebagai gerakan nasional.
“Fokus kita jelas: membangun budaya produktif demi ekonomi yang lebih kuat dan berdaya saing,” tegasnya.