PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Aksi damai yang digelar oleh Forum Komunikasi Pemuda Prabumulih (FKPP) bersama beberapa LSM di depan Gedung DPRD Kota Prabumulih pada Rabu (3/9/2025) berlangsung aman dan tertib.
Usai menjalankan tugas pengamanan selama aksi berlangsung, personel Polres Prabumulih tidak langsung meninggalkan lokasi. Mereka melanjutkan kegiatan dengan melakukan kurve atau bersih-bersih di sekitar Gedung DPRD serta area lingkungan kantor pemerintahan tersebut.
Tampak puluhan anggota kepolisian sibuk mengumpulkan sampah, merapikan kursi-kursi, dan membersihkan area sekitar. Aksi ini mendapat apresiasi dari warga yang berada di lokasi.
“Saya sangat menghargai tindakan anggota Polres Prabumulih. Tidak hanya menjaga keamanan, mereka juga peduli terhadap kebersihan lingkungan. Sikap seperti ini yang membuat masyarakat makin menghormati aparat,” ujar Rudi (45), warga yang berada di tempat kejadian.
BACA JUGA:Musdes Sinar Rambang TA 2026: Warga Sampaikan 54 Usulan, Sunat Massal, Mobil Sampah hingga Wifi Desa
Menurutnya, tindakan tersebut menunjukkan bahwa tugas pengamanan tidak selesai hanya karena aksi telah berakhir.
“Pelayanan seperti ini membuat masyarakat merasa benar-benar diperhatikan, bukan hanya dijaga,” tambahnya.
Wakapolres Prabumulih, Kompol Chindi Helyadi, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan bersih-bersih tersebut merupakan bagian dari komitmen Polres Prabumulih untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kami ingin memberikan kesan positif. Setelah aksi, kami turut menjaga kebersihan agar suasana tetap nyaman dan kondusif. Ini juga menunjukkan bahwa Polri hadir dengan pendekatan humanis,” tuturnya.
BACA JUGA:Dilantik Akhir Juni, Ribuan PPPK Prabumulih Ngeluh Belum Terima Gaji
Sebelumnya, aksi damai yang diikuti puluhan massa tersebut menyuarakan beberapa tuntutan, seperti percepatan pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset Koruptor, keterbukaan anggaran aspirasi, serta prioritas bagi tenaga kerja lokal.
Ketua DPRD Kota Prabumulih, H. Deni Victoria, S.H., M.Si., bersama para pimpinan dewan lainnya, langsung menemui peserta aksi untuk menerima dan mendengarkan aspirasi mereka.
Aksi berlangsung tanpa gangguan, dan ditutup dengan kegiatan pembersihan oleh aparat, sehingga situasi di kawasan Gedung DPRD kembali kondusif. Hal ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara aparat keamanan, masyarakat, dan pejabat daerah di kota yang dikenal sebagai Kota Nanas tersebut.