Generasi Miliarder Baru Muncul dari Gelombang AI

Minggu 17 Aug 2025 - 11:49 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM  – Gelombang besar kecerdasan buatan (AI) tengah melahirkan generasi baru miliarder dunia. Para pendiri startup AI, banyak di antaranya masih berusia muda, kini mendulang kekayaan dalam hitungan dolar berkat lonjakan minat investor dan pesatnya adopsi teknologi AI.

Menurut data CB Insights yang dikutip CNBC, terdapat sekitar 498 startup AI berstatus unicorn dengan valuasi di atas USD 1 miliar, dengan nilai gabungan mencapai USD 2,7 triliun atau setara lebih dari Rp 43.000 triliun. Dari jumlah itu, 100 di antaranya baru lahir sejak 2023, menyusul booming yang dipicu oleh kehadiran ChatGPT. Selain itu, ada lebih dari 1.300 startup AI lain yang masing-masing bernilai di atas USD 100 juta.

Gelombang pendanaan besar yang diterima perusahaan seperti Anthropic, OpenAI, Safe Superintelligence, dan Anysphere menambah deras arus kekayaan baru. Lonjakan harga saham Nvidia, Microsoft, Meta, hingga perusahaan penyedia infrastruktur pusat data juga memperkuat tren penciptaan kekayaan di sektor ini.

“Dalam catatan lebih dari 100 tahun terakhir, belum pernah ada penciptaan kekayaan sebesar dan secepat ini. Fenomena ini sungguh tanpa preseden,” ujar Andrew McAfee, peneliti dari MIT.

Sejumlah nama mencuat sebagai miliarder baru berkat AI:

  • Alexandr Wang, pendiri Scale AI, yang kini bergabung dengan Meta, memiliki kekayaan diperkirakan USD 3,6 miliar di usia 28 tahun.

  • Lucy Guo, rekannya sesama pendiri AI, sudah menyandang status miliarder di usia 30 tahun.

  • Dario Amodei, pendiri Anthropic, diperkirakan memiliki kekayaan lebih dari USD 1,2 miliar, dan valuasi perusahaannya kini menembus USD 170 miliar. Ketujuh pendiri Anthropic disebut sudah berstatus miliarder.

  • Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek dari Tiongkok, kekayaannya sekitar USD 1 miliar.

  • Mira Murati, eks CTO OpenAI, meluncurkan Thinking Machines Lab pada Februari 2024 dan langsung mengumpulkan USD 2 miliar pada pendanaan awal. Valuasi startup barunya kini menembus USD 12 miliar.

Pusat pertumbuhan AI masih bertumpu di Silicon Valley. Tahun lalu, perusahaan di kawasan itu mengantongi pendanaan ventura lebih dari USD 35 miliar. Akibatnya, San Francisco kini tercatat sebagai kota dengan miliarder terbanyak di Amerika, melampaui New York—82 miliarder dibanding 66. Jumlah jutawan di Bay Area pun melonjak dua kali lipat dalam satu dekade terakhir.

Tags :
Kategori :

Terkait