Hujan Deras Menyelimuti Sumsel, Satgas Tetap Siaga Hadapi Ancaman Karhutbunla

Minggu 10 Aug 2025 - 20:35 WIB
Reporter : Ros
Editor : Ros Suhendra

PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Meskipun langit Sumatera Selatan (Sumsel) masih kerap diselimuti awan tebal dan hujan deras mengguyur hampir setiap hari, ancaman kebakaran hutan, kebun, dan lahan (karhutbunla) tak bisa diabaikan.

 Satuan Tugas (Satgas) Siaga Darurat Bencana Asap tetap siaga penuh, mengacu pada Keputusan Gubernur Sumsel Nomor 366/KPTS/BPBD-SS/2025 dan 443/KPTS/BPBD-SS/2025 yang membentuk pos komando sebagai pusat koordinasi penanggulangan bencana asap.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang di sejumlah daerah seperti Muara Enim, Musi Rawas, Banyuasin, dan Musi Rawas Utara. 

Cuaca basah ini diperkirakan meluas ke Lahat, OKU Selatan, PALI, Prabumulih, dan Musi Banyuasin, sementara Pagaralam, OKI, dan OKU berpotensi mengalami hujan ekstrem. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap risiko banjir lokal dan pohon tumbang.

BACA JUGA:Antisipasi Karhutla, Palembang Dirikan Posko Siaga di Setiap Kecamatan

BACA JUGA:Wali Kota Palembang Siagakan Camat dan Lurah Hadapi Kemarau, Menhut Ingatkan Respons Cepat Karhutla

Kepala BPBD Sumsel, M. Iqbal Ali Syahbana, melalui Kabid Penanganan Darurat, Sudirman, mengatakan kondisi basah saat ini memang membantu menekan risiko kebakaran. Namun, status siaga darurat masih diberlakukan. “Lahan gambut tetap rawan terbakar bila hujan berhenti dan suhu meningkat. Kami tak ingin lengah,” tegasnya.

Patroli dan pemadaman dini terus dilakukan. Satgas darat yang terdiri dari BPBD, Masyarakat Peduli Api, TNI, Polri, Manggala Agni, serta perusahaan perkebunan dan kehutanan, berkeliling siang dan malam memantau titik-titik rawan. Sementara satgas udara mengintensifkan patroli serta melakukan water bombing di area yang terindikasi terbakar.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) bantuan BNPB memang telah selesai masa kontraknya, namun koordinasi antarinstansi tetap berjalan. “Apakah akan dilanjutkan atau tidak, itu menjadi kewenangan pusat,” ujar Sudirman.

Di sisi penegakan hukum, Satgas Gakkum Polda Sumsel masih terus mengawasi dan menyelidiki kemungkinan pelanggaran hukum terkait karhutbunla. Hingga Agustus 2025, belum ada luasan lahan terbakar signifikan maupun tersangka yang diamankan.

BACA JUGA:Tak Masuk Zona Rawan, Prabumulih Tetapkan Siaga Karhutlah dan Kekeringan!

BACA JUGA:99 Persen Karhutla di Sumsel Karena Ulah Manusia, 1.732 Hotspot Terpantau Selama 7 Bulan

Pos komando setiap hari melakukan pemantauan hotspot, pengecekan lapangan, pengawasan cuaca, sosialisasi pencegahan, hingga rapat koordinasi lintas sektor. Data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terakhir menunjukkan ada 14 titik panas terpantau di wilayah Sumsel.

“Seluruh langkah ini kami jalankan untuk memastikan Sumsel tetap aman, sehat, dan bebas asap di musim kemarau,” pungkas Sudirman.

Kategori :