Siap Ubah Limbah Jadi Rupiah

Senin 28 Jul 2025 - 23:00 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

//Pertamina EP Latih KWT Kelola Sampah & Bertani Organik

//Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan

PRABUMULIH – Komitmen sosial PT Pertamina EP Prabumulih Field kembali terlihat nyata melalui program Community Involvement and Development (CID). 

Pada Senin (28/7/2025), perusahaan menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) di Prabumulih Barat untuk mengikuti pelatihan pengolahan sampah organik dan pertanian organik.

Acara yang berlangsung di Aula KWT Kemuning, Kelurahan Patih Galung ini diikuti perwakilan 13 KWT dan dihadiri berbagai pihak, mulai dari Senior Manager Prabumulih Field, M. Luthfi Febriansyah, hingga Asisten III Setda Kota Prabumulih, Drs. Amilton, serta Ketua TP PKK Kota Prabumulih, Hj. Linda Apriana Arlan.

Dalam sambutannya, M. Luthfi Febriansyah menegaskan pelatihan ini tak hanya sebatas transfer ilmu, tetapi juga sebagai langkah strategis menciptakan ekosistem pertanian organik yang ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi.

“Kami semangat, dan lebih semangat lagi melihat antusiasme ibu-ibu KWT. Ini adalah awal regenerasi KWT yang mandiri dan mampu berjalan sendiri,” ujarnya.

Lebih jauh, Luthfi menyebut pelatihan ini akan digelar rutin setiap tahun dengan skala lebih luas.

“Kami ingin Prabumulih menjadi kota percontohan pemberdayaan perempuan di bidang pertanian organik. Ini bukan sekadar wacana, tapi target bersama,” tambahnya.

Pemerintah Kota Prabumulih melalui Asisten III Setda, Drs. Amilton, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Pertamina EP dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ini wujud kolaborasi nyata antara perusahaan dan pemerintah. Saat ini ada 13 KWT binaan Pertamina di Prabumulih Barat, ke depan kami berharap setiap kelurahan dan desa punya minimal satu KWT yang aktif,” kata Amilton.

Dengan total 45 wilayah administratif, Pemkot Prabumulih menargetkan keberadaan KWT bisa menjadi ujung tombak ketahanan pangan lokal sekaligus peningkatan ekonomi keluarga.

Pelatihan ini menghadirkan dosen dari Politeknik Sriwijaya (Poltek Unsri) yang memberikan materi teknis pembuatan pupuk organik, teknik pemilahan sampah, serta pemanfaatan pupuk dalam budidaya.

Tak hanya itu, peserta juga dibekali edukasi seputar: Manajemen keuangan keluarga

Strategi pemasaran hasil kebun dan produk daur ulang serta Inovasi produk berbasis organik lokal

Sebagai bentuk dukungan, Pertamina EP menyerahkan bantuan berupa:Bibit untuk pembuatan pupuk organik, Polibag untuk budidaya tanaman. Lampu jalan tenaga surya (bagian dari program ProKlim), Banner edukasi pengelolaan sampah & pertanian dan Seragam bagi anggota KWT

“Bantuan ini kami harap menjadi pemantik semangat agar ibu-ibu KWT semakin aktif,” ujar Luthfi.

Ketua TP PKK Kota Prabumulih, Hj. Linda Apriana Arlan, mengaku bangga dan optimistis. Ia menyebut gerakan akar rumput seperti ini berpotensi mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih mandiri, sehat, dan produktif.

“Produk-produk hasil kreasi KWT sangat inovatif dan punya potensi komersial,” ucap Linda.

Ia juga meninjau langsung karya KWT, seperti abon laos rasa daging, minuman herbal, kerajinan tutup botol daur ulang, hingga camilan sehat berbahan organik lokal.

Multiplier Effect untuk Lingkungan dan Ekonomi Keluarga

Pelatihan ini diharapkan memberi efek domino positif, seperti:

  • Menambah pendapatan keluarga lewat hasil kebun organik, 
  • Mengurangi sampah rumah tangga dengan mendaur ulang menjadi pupuk, 
  • Memperkuat semangat wirausaha di kalangan ibu rumah tangga, 
  • Menjaga kelestarian lingkungan dengan praktik pertanian ramah lingkungan, 
  • Memperkuat ketahanan pangan lokal melalui urban farming, 

Dengan kolaborasi kuat antara perusahaan, pemerintah, akademisi, dan masyarakat, Prabumulih optimis menjadi contoh kota hijau dengan ekonomi berbasis pemberdayaan perempuan.(*) 

 

Tags :
Kategori :

Terkait