Keduanya mencoba menolong Muktar untuk keluar dari rumah. Saat itu Yuni Susanti melihat Muktar mengalami luka bakar berjalan merangkak dari arah dapur ke ruang tidur.
"Lalu Yuni Susanti dan Hasna menarik ke dua belah tangan Muktar sampai keluar bedeng," ucapnya.
Sementara warga yang mendengar jeritan penghuni rumah berdatangan ke TKP untuk
menyelamatkan barang barang dan berusaha memadamkan api di TKP. "Warga juga langsung membawa keluarga korban Muktar atau Aan ke Rs Pertamina," ucapnya.
Masih kata Kapolsek, sekira pukul 03.00 WIB
mobil damkar Pertamina datang ke TKP dan Pukul 05.30 WIB datang lagi 2 Unit mobil damkar dari Pemkot Prabumulih datang Ke TKP. "Api baru bisa dipadamkan pukul 06.00 WIB," tuturnya.
Sementara itu, dari penuturan warga sekitar saat kejadian warga sangat panik. Warga mengetahui kejadian tersebut setelah mendengar teriakan dan anak korban menggeser gedor pintu rumah warga.
"Kami kaget ada yang gedor gedor pintu teriak teriak. Ternyata ada kebakaran. Lalu kita teriak minta bantuan warga dan membawa Aan dan istri serta anaknya yang terbakar api ke rumah sakit Pertamina," ujarnya.
"Kalau isi rumah bedeng Aan itu ada 5. Tinggal sm anak- anaknya dan ibunya. Tapi kalau Ulpa bedeng nomor 2 itu sendirian," lanjut warga lainnya.(*)
Korban Muktar Meninggal di RS Palembang
Korban Muktar atau Aan penghuni bedeng nomor 1, yang mengalami luka bakar cukup serius meninggal dunia.
Nyawa korban tak terselamatkan. Korban sempat di rujuk ke RS Palembang oleh pihak keluarga.
Kabar meninggalnya Muktar dibenarkan oleh Lurah Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat Deny Tajudin SH.
"Kami sangat berduka, pak Aan warga yang tertimpa musibah kebakaran meninggal dunia," kata Deny.
Korban kata Deny meninggal sekitar pukul 18.18 WIB. "Dapat kabar itu saya pastikan lagi dengan pak RT, dan benar korban meninggal setelah magrib," ucapnya.
Rencana ungkap dia, korban akan dibawa oleh pihak keluarga atau mertuanya ke Taman Siswa.