Huawei Mate 40 Pro di Tahun 2025: Mungkinkah Kamera Sang Legenda Lawas Ini Masih Bisa Saingi DSLR?

Minggu 13 Jul 2025 - 10:00 WIB
Reporter : Ros
Editor : Ros Suhendra

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Lima tahun bukanlah waktu yang singkat dalam dunia teknologi smartphone.

Namun, di tengah hiruk pikuk peluncuran perangkat-perangkat baru, sebuah nama lama, Huawei Mate 40 Pro, yang debut pada akhir 2020, masih menjadi buah bibir, terutama terkait kemampuan kameranya yang kerap disandingkan dengan kamera profesional sekelas DSLR.

Kini, di pertengahan tahun 2025, pertanyaan besar itu kembali mengemuka: seberapa relevan dan tangguhkah warisan kamera Mate 40 Pro saat ini?

Huawei Mate 40 Pro pernah merajai tangga benchmark fotografi smartphone, sebuah pencapaian yang tak lepas dari kolaborasi legendarisnya dengan Leica. Di zamannya, spesifikasi kameranya adalah terobosan:

BACA JUGA:Huawei Pura X Resmi Rilis: Flip Unik Tanpa Android, Dibekali AI Canggih & Harga Mulai Rp 17 Jutaan

BACA JUGA:Huawei Watch Fit 4 Resmi Hadir di Indonesia, Tawarkan Fitur Premium dengan Harga Ramah Kantong

  • Kamera Utama 50MP Ultra Vision (f/1.9, OIS): Dibekali sensor besar 1/1.28 inci dan filter warna RYYB inovatif, kamera ini mampu menyerap lebih banyak cahaya, menghasilkan foto yang cerah, tajam, dan detail bahkan dalam kondisi minim cahaya – sebuah keunggulan signifikan pada eranya.
  • Kamera Ultra-Wide Cine 20MP (f/1.8): Lensa lebar yang tidak hanya untuk foto pemandangan, tapi juga dioptimalkan khusus untuk video sinematik.
  • Kamera Telefoto Periskop 12MP (f/3.4, OIS, 5x Optical Zoom): Fitur premium yang memungkinkan pengguna "mendekatkan" objek tanpa mengorbankan kualitas gambar secara signifikan.
  • Didukung pula oleh Laser Sensor untuk autofokus secepat kilat dan Huawei XD Fusion Image Engine yang menyempurnakan setiap piksel foto.

BACA JUGA:Huawei Nova 13 Pro Meluncur di Indonesia, Usung Kamera Selfie Ganda dan Fast Charging 100W

BACA JUGA:Pura 80 Ultra : HP Flagship Huawei, Andalkan Kamera Ganda Periskop dan Sensor 1 Inci

Saat Mate 40 Pro dirilis, hasil fotonya memang seringkali mengejutkan, mendekati kualitas kamera DSLR kelas pemula, bahkan mengungguli dalam hal portabilitas. Kemampuan dynamic range dan efek bokeh alami pada mode potretnya seringkali menjadi tolok ukur.

Namun, laju inovasi di industri smartphone tak pernah berhenti. Di tahun 2025, kita menyaksikan flagship terbaru dengan sensor yang lebih besar (beberapa bahkan 1 inci), pemrosesan gambar berbasis AI yang jauh lebih canggih, fitur computational photography yang revolusioner, serta kemampuan video yang melampaui batas imajinasi lima tahun lalu (seperti 8K dan log profiles).

 

Tetap Bersinar:

  1.  Detail dan Akurasi Warna: Dalam kondisi pencahayaan yang optimal, kamera utama Mate 40 Pro masih mampu menghasilkan foto dengan detail yang impresif dan reproduksi warna yang natural, mempertahankan sentuhan khas Leica.
  2. Telefoto Unggul: Kemampuan optical zoom 5x-nya tetap fungsional dan memberikan hasil yang sangat baik untuk ukuran ponsel.
  3. Efek Potret Artistik: Mode potretnya masih mampu menciptakan bokeh yang estetis dan alami.
  4. Kualitas Fisik Premium: Sebagai mantan flagship, kualitas bangun dan ketahanan air/debu IP68-nya masih sangat solid.

BACA JUGA:Huawei MateBook Fold: Laptop Lipat Flagship, Desain Premium dengan Layar 18 Inci & RAM 32 GB

BACA JUGA:Huawei P20 Pro: Ponsel Flagship dengan 3 Kamera Leica, Kini Harganya Hanya Rp 1 Jutaan

Mulai Pudar (dibandingkan flagship 2025):

  1.  Performa Low-Light: Meskipun bagus di masanya, ponsel terbaru kini mampu menekan noise sekaligus menjaga detail lebih baik dalam kondisi sangat gelap.
  2. Fleksibilitas Lensa Lain: Lensa ultra-wide tanpa autofokus membatasi kemampuannya untuk foto makro, sebuah fitur standar di banyak ponsel baru.
  3. Kemampuan Video: Mate 40 Pro hanya mampu merekam hingga 4K 60fps, jauh tertinggal dari kemampuan 8K dan fitur stabilisasi super canggih flagship 2025.
  4. Ekosistem Perangkat Lunak: Ketiadaan Google Mobile Services (GMS) masih menjadi hambatan besar bagi banyak pengguna di Indonesia. Pembaruan perangkat lunak kamera mungkin juga sudah tidak seoptimal model-model terbaru.
Kategori :