Konsumsi Jeroan Berlebihan Bisa Ancaman Serius bagi Kesehatan

Senin 09 Jun 2025 - 21:50 WIB
Reporter : Ros
Editor : Ros Suhendra

KORANPRABUMULIHPOS.COM — Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Iduladha dengan penuh sukacita dan rasa syukur. Selain sebagai momentum ibadah dan kepedulian sosial, Iduladha juga identik dengan tradisi penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kepada masyarakat. 

Tidak hanya dagingnya yang menjadi perhatian, tetapi juga bagian dalam tubuh hewan atau yang biasa disebut jeroan. Mulai dari hati, paru, usus, limpa, ginjal hingga otak, semua menjadi bahan utama aneka sajian khas Hari Raya.

Namun di balik kelezatannya, jeroan menyimpan potensi bahaya serius bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Banyak orang yang belum memahami bahwa walaupun rasanya menggugah selera, jeroan memiliki kandungan kolesterol dan purin yang sangat tinggi, serta risiko kontaminasi jika tidak diolah dengan benar.

Masyarakat Antusias Menyambut Daging Kurban

Pemandangan antusiasme masyarakat dalam menerima dan mengolah daging kurban selalu menjadi warna khas Iduladha di berbagai daerah. Ibu-ibu berlomba memasak gulai, sate, rendang, hingga sop daging. Di sisi lain, jeroan yang seharusnya dibatasi justru sering kali diolah dalam jumlah besar sebagai pelengkap hidangan.

BACA JUGA:Benarkah Makan Manggis Tidak Boleh Minum yang Manis? Ini Penjelasannya!

BACA JUGA:7 Tips Ampuh Tingkatkan Kualitas Tidur Malam Anda

Menurut sejumlah laporan dari dinas kesehatan daerah, konsumsi jeroan meningkat tajam setiap Iduladha, dan ironisnya, lonjakan itu kerap diikuti oleh peningkatan pasien dengan keluhan gangguan pencernaan, hipertensi, hingga asam urat. Ini menjadi sinyal penting bahwa edukasi tentang pola makan sehat di hari raya masih perlu diperkuat.

Apa Itu Jeroan dan Mengapa Banyak Orang Menyukainya?

Secara umum, jeroan adalah organ dalam dari hewan seperti sapi, kambing, atau domba. Bagian ini mencakup hati, jantung, paru-paru, ginjal, limpa, otak, dan saluran pencernaan seperti usus. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama di pedesaan, jeroan bukan hanya bagian dari tradisi kuliner, tetapi juga simbol kemewahan dan pesta.

Tekstur yang kenyal, rasa yang gurih, serta kemampuannya menyerap bumbu dengan baik membuat jeroan sangat digemari. Namun, di balik kenikmatan itu, terdapat zat-zat yang bisa menjadi ancaman jika masuk ke tubuh dalam jumlah tak terkendali.

Kandungan Jeroan yang Perlu Diwaspadai

Ahli gizi menyebutkan bahwa jeroan termasuk makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, purin, serta zat sisa metabolisme yang bisa memberatkan kerja organ tubuh manusia.

BACA JUGA:Peringatan dari Dunia Tinju: Kisah Georgia O'Connor dan Kanker yang Terlambat Terd

BACA JUGA:Anak Pemalu dan Sulit Bergaul? Coba Lakukan Langkah Ini

Kategori :