Dalam suasana penuh kehangatan dan keakraban, Presiden Prabowo secara resmi menyambut Presiden Macron di Istana Merdeka pada Rabu pagi.
BACA JUGA:Prabowo Gagas Sarasehan Ekonomi, Pemerintah Lebih Terbuka kepada Publik
BACA JUGA:Presiden Prabowo: Ojol dan Kurir Wajib Dapat THR, Ini Besarannya
Upacara penyambutan digelar dengan tata cara kenegaraan, lengkap dengan pengibaran bendera dan lagu kebangsaan kedua negara. Kedua pemimpin kemudian melanjutkan dengan pertemuan empat mata yang berlangsung tertutup, sebelum bergabung dengan delegasi masing-masing dalam pertemuan bilateral yang membahas berbagai isu strategis.
Beberapa poin penting dalam pertemuan tersebut meliputi:
Penguatan kerja sama di sektor kebudayaan dan industri kreatif
Kolaborasi dalam bidang pendidikan dan pertukaran pelajar
Kerja sama pelestarian warisan budaya dunia, termasuk revitalisasi situs-situs bersejarah
BACA JUGA:RL2 Desak Prabowo Cabut Moratorium Pemekaran, Gelar Aksi Damai di Kemendagri
BACA JUGA:Makan Siang Bersama Jajaran Kabinet, Prabowo Bahas Judi Online dan Perlindungan Anak
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk dukungan pada festival budaya bersama
Borobudur sebagai Simbol Diplomasi Kultural
Salah satu sorotan dalam kunjungan Presiden Macron ke Indonesia adalah rencananya untuk melanjutkan perjalanan bersama Presiden Prabowo ke Candi Borobudur, salah satu monumen budaya Buddha terbesar di dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.
Agenda ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis (29/5). Di lokasi tersebut, kedua pemimpin akan menandatangani perjanjian lanjutan terkait pengembangan kerja sama kultural, termasuk kemungkinan kolaborasi konservasi dan riset budaya antar institusi budaya dari kedua negara.
Borobudur dipilih sebagai lokasi penandatanganan karena dianggap sebagai simbol perdamaian, spiritualitas, dan kebesaran peradaban kuno Indonesia.
Situs ini juga telah lama menjadi perhatian dunia, dan Prancis sebagai negara yang memiliki pengalaman dalam pelestarian warisan dunia siap memberikan dukungan teknis dan keilmuan.