BACA JUGA:Honorer Teknis Administrasi Tak Dapat Formasi PPPK 2023 Minta Optimalisasi, Tanpa Tes
"Medan pendidikan yang infinite diperlakukan dengan finite berakibat pemain bermain untuk menang, padahal tidak ada aturan kemenangan yang pasti dalam permainan. Itulah yang terjadi pada guru di Indonesia saat ini," tambah Rizal.
Lebih lanjut dikatakan pendidikan adalah perjalanan membangun peradaban yang membutuhkan waktu dan perjalanan panjang.
Mengejar kompetisi dalam pendidikan justru akan melahirkan rasa frustasi dan kehilangan sumber daya untuk bertahan. Karena tidak ada kemenangan dan kekalahan dalam dunia pendidikan.
Rizal juga memberikan langkah-langkah konkret kepada audiens agar menjadi pemain infinite dalam konteks pendidikan.
Pertama, penting untuk membangun tujuan mulia yang visi dan semangatnya lebih besar dari diri sendiri, agar dapat menggerakkan orang lain dalam mendukung tujuan tersebut.
BACA JUGA:Wakil Ketua MPR Minta Penerapan Kurikulum Merdeka Nasional Dipersiapkan Secara Matang
Kedua, temukan inspirasi yang dapat mendorong perbaikan daripada kompetisi. Ketiga, membangun komunitas atau tim yang saling percaya akan menciptakan ekosistem agar anggotanya berkembang secara alami dan menjadi versi terbaik bagi mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Wonosobo Tono Prihatono menyampaikan banyak guru yang antusias untuk ikut GSM.
Sebab, alur dan materi workshopnya membangunkan kesadaran diri mereka untuk menjadi pendidik sejati. Di sini jiwa atau ruh pendidikan terasa selama workshop berlangsung.
"Kami dari dinas siap mendukung terbentuknya GSM di Wonosobo," ucap Tono Prihatono. (jpnn.com)