PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Pemerintah Kota Palembang bekerja sama dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk mendirikan Sekolah Rakyat, sebuah lembaga pendidikan berbasis asrama yang selaras dengan program unggulan "Palembang Cerdas".
“Spirit dari sekolah rakyat mengusung semangat pemberdayaan sosial sekaligus pengentasan kemiskinan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang, H. Aprizal Hasyim, usai berdiskusi dengan Kepala Sentra “Budi Perkasa” Kemensos RI pada 7 Mei 2025.
Inisiatif ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat kurang mampu yang selama ini sulit mengakses pendidikan yang layak. Sekda Aprizal menyebut bahwa Pemkot akan menyediakan lahan seluas 2 hingga 3 hektar untuk membangun fasilitas pendidikan setingkat SD dan SMP.
“Sekolah Rakyat akan menjelma sebagai solusi nyata bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu,” lanjut Aprizal. Ia menekankan pentingnya peran negara dan Pemkot dalam menjamin pendidikan dan pembentukan karakter yang layak bagi generasi muda.
BACA JUGA:Kemensos Resmi Hapus Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, Ini Gantinya
BACA JUGA:Kemensos & Kemendes Bersatu: Strategi Jitu Basmi Kemiskinan di Pedesaan
“Semua kebutuhan siswa mulai dari makan, asrama, hingga pendidikan ditanggung penuh oleh negara di Sekolah Rakyat,” tambahnya.
Untuk jenjang pendidikan SMA, Pemkot akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah provinsi yang memiliki kewenangan dalam hal tersebut. Sementara itu, Kementerian Sosial melalui Sentra Budi Perkasa akan bertanggung jawab atas pembangunan fasilitas fisik sekolah.
Aprizal menyampaikan bahwa Pemkot tengah melakukan pendataan terhadap aset yang memungkinkan untuk dialihfungsikan sebagai lokasi Sekolah Rakyat. “Semangat kami, tak ada anak Palembang yang tertinggal dari pendidikan hanya karena alasan ekonomi,” tegasnya.
Uniknya, sekolah ini juga akan menjadi tempat rehabilitasi pendidikan bagi anak-anak yang pernah terlibat kasus hukum. Dalam upaya pembinaan karakter, Pemkot menggandeng Yonif Raider 200.
BACA JUGA:Kemensos Prioritaskan Lansia dan Penyandang Disabilitas dalam Program Bansos
BACA JUGA:Kemensos Perkenalkan Aplikasi SIM PUB-UGB untuk Tingkatkan Transparansi Izin Donasi dan Undian
“Bukan dalam konteks menghukum, tapi untuk menanamkan nilai religius, kedisiplinan, cinta tanah air, dan kepedulian sosial. Anak-anak ini bukan gagal, mereka hanya butuh kesempatan kedua,” tegas Aprizal.
Program ini akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan lintas sektor yang melibatkan Kemenkumham, Komnas HAM, Dinas Pendidikan, dan tokoh masyarakat.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, mendukung penuh inisiatif ini sebagai bagian dari misi besar mewujudkan kota yang inklusif dan peduli.