"Kunjungannya ke Jakarta, Indonesia, pada bulan September 2024 kini terasa semakin menyentuh hati kami semua," ujar Nasaruddin, mengungkapkan betapa momen tersebut semakin memiliki kedalaman dan pengaruh setelah kepergian Paus Fransiskus.
BACA JUGA:HP Spectre x360 2025: Laptop Convertible yang Siap Tackle Tugas Kreatif Berat
BACA JUGA:Shio Kerbau Hari Ini: Redam Emosi, Hindari Perselisihan dan Andalkan Lingkaran Sosial
Menutup pesan duka tersebut, Nasaruddin menulis kalimat terakhir yang menggugah: “Hari ini, kita semua mendoakannya.”
Kehadiran Menteri Agama di Kedutaan Besar Vatikan bukan hanya sekadar menunjukkan hubungan diplomatik antarnegara, namun juga menjadi simbol nyata dari solidaritas antar umat beragama, khususnya dalam momen berduka ini.
Kehadiran Nasaruddin, dengan segala ketulusan dan rasa hormat yang tulus, memperlihatkan bahwa di balik segala perbedaan agama dan kepercayaan, kita semua memiliki satu bahasa yang universal: bahasa kemanusiaan. Sebuah pelukan yang merangkul, menguatkan, dan menyatukan hati dalam kesedihan yang dirasakan seluruh umat Katolik di dunia.
Seperti diketahui, Umat Katolik di seluruh dunia saat ini tengah merasakan kedukaan yang mendalam setelah kabar duka datang dari Vatikan.
BACA JUGA:QRIS Jadi Simbol Kedaulatan Digital, Warganet Ramai Dukung Setelah Ditegur Amerika
Paus Fransiskus, pemimpin spiritual tertinggi bagi lebih dari satu miliar umat Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, mengembuskan nafas terakhirnya pada Senin, 21 April 2025, dalam usia 88 tahun.
Kepergian beliau menandai berakhirnya kepemimpinan seorang tokoh yang telah dikenal dengan sikap kemanusiaan, kedamaian, dan kesederhanaannya yang luar biasa.
Paus Fransiskus meninggal dunia setelah beberapa pekan menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat penyakit bronkitis kronis yang dideritanya. Meskipun sudah berada dalam kondisi yang menurun, beliau tetap menunjukkan semangat yang luar biasa.
Kabar tentang kepergiannya disampaikan secara resmi oleh Kardinal Farrell, seorang pejabat senior Vatikan, melalui siaran langsung di Vatican TV.
Dalam pengumumannya, Kardinal Farrell mengungkapkan dengan rasa sedih yang mendalam bahwa Paus Fransiskus meninggal dunia pada pukul 07.35 waktu setempat di Roma, Italia.
"Dengan kesedihan yang mendalam, saya mengumumkan bahwa Paus Fransiskus telah meninggal dunia pada pukul 07.35 pagi ini," ungkap Kardinal Farrell, menyampaikan berita yang mengejutkan dunia internasional.
Sebelum meninggal, meskipun dalam kondisi yang sangat lemah, Paus Fransiskus masih hadir dalam perayaan Paskah yang digelar pada Minggu, 20 April 2025, di Basilika Santo Petrus.