Ramadan 2025, Kementerian Agama Sebar 1.000 Dai ke Wilayah 3T: 213 Diantaranya Perempuan

Selasa 11 Mar 2025 - 07:34 WIB
Reporter : Ros
Editor : Ros Suhendra

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pada bulan Ramadan 1446 H/2025 M ini, Kementerian Agama (Kemenag) mengirimkan 1.000 dai ke berbagai daerah yang termasuk dalam kategori Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). 

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, mengungkapkan bahwa sebanyak 213 dari jumlah tersebut adalah perempuan, yang berperan sebagai daiyah, atau sekitar 21% dari total peserta.

Zayadi menekankan bahwa keterlibatan perempuan dalam program ini merupakan langkah penting untuk memperkuat peran wanita dalam dakwah Islam, dengan pendekatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat setempat. 

"Peran daiyah tidak hanya untuk menyampaikan ajaran Islam, tetapi juga untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan, pendidikan agama bagi anak-anak, serta memperkuat ketahanan sosial di masyarakat. Kehadiran mereka sangat penting, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap layanan keagamaan," ujar Zayadi di Jakarta pada Minggu 9 Maret 2025.

BACA JUGA:Kemenag Sediakan Bantuan hingga Rp50 Juta untuk Masjid & Musala, Begini Cara Mendapatkannya

BACA JUGA:Kemenag Rilis Nama Jemaah Haji Khusus 2025, Ini Syarat Penggantian Jika Menunda Keberangkatan

Dia juga berharap agar program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah 3T dan dapat melibatkan lebih banyak daiyah di masa yang akan datang. 

"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa dakwah di Indonesia semakin inklusif dan dapat menyentuh semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, peran perempuan dalam dakwah harus terus diperkuat," tambahnya.

Subhan Nur, Analis Kebijakan Ahli Muda pada Subdirektorat Dakwah dan Hari Besar Islam, Kemenag, mengungkapkan bahwa daiyah memiliki peran yang sangat strategis dalam memberikan pemahaman agama yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari. 

Salah satu peran utama mereka adalah memberikan bimbingan tentang masalah fikih wanita, yang sering menjadi isu penting bagi perempuan di daerah terpencil.

BACA JUGA:Kemenag Susun Regulasi Baru, Optimalisasi Zakat untuk Usaha Produktif

BACA JUGA:23.339 Peserta Lolos Seleksi Administrasi PPPK Kemenag Tahap 2, Siap Ujian Kompetensi!

"Peran daiyah sangat vital untuk memberikan solusi terhadap berbagai masalah fikih wanita yang sering kali sulit dibahas secara terbuka. Dengan pendekatan yang lebih personal, mereka menjadi tempat konsultasi bagi ibu-ibu dan remaja perempuan mengenai hukum Islam terkait haid, nifas, pernikahan, serta hak dan kewajiban perempuan dalam keluarga dan masyarakat," katanya.

Selain menyampaikan ceramah dan mengajar mengaji, daiyah juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti pemberdayaan ekonomi perempuan, edukasi kesehatan keluarga, serta pembinaan akhlak bagi generasi muda.

Siti Kasumah, salah satu daiyah yang ditugaskan ke Desa Laelangge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, merasakan sendiri tantangan berdakwah di wilayah 3T. 

Kategori :