2. Memicu diabetes mellitus
Saat dibakar makanan akan menghasilkan suatu zat yang disebut advance glycation end products (AGEs).
Tingkatan yang lebih tinggi dari AGEs bisa dikaitkan dengan resistensi insulin, stres pada sel-sel tubuh dan peradangan dimana kondisi ini bisa memicu risiko diabetes tipe 2.
Insulin adalah hormon yang membantu gula darah dari makanan masuk ke dalam sel untuk berubah jadi energi yang mana tanpa adanya insulin, gula bisa mengendap dalam darah.
Nah kondisi inilah yang dapat memicu masalah kesehatan yang serius pada jantung, mata dan ginjal serta organ tubuh lain.
3. Resiko Hipertensi
Dikutip dari Everyday Health, mengkonsumsi daging sapi, ayam, atau ikan yang diolah dengan cara dibakar pada suhu tinggi dapat meningkatkan tekanan darah tinggi.
Hal ini terkait sangat merujuk pada penelitian yang dipresentasikan pada 2018 oleh American Heart Association Epidemiology and Prevention-Lifestyle and Cardiometabolic Health pada sesi ilmiah yang diadakan di New Orleans.
Oleh karena itu bagi penderita hipertensi disarankan untuk menghindari makan-makanan bakaran atau mengkonsumsinya dalam batas yang sangat minim.
4. Cacing dan bakteri
Proses memasak daging atau olahan makanan yang dibakar ini rentan tidak matang dengan sempurna.
Kondisi ini dapat menimbulkan potensi cacing, larva, atau telur cacing masih hidup di dalam daging sebagai solusi.
Jadi solusinya perlu membakar dan memasak daging pada suhu rendah atau dengan api kecil dalam jangka waktu yang lama agar seluruh bagian dapat matang merata dan membunuh parasite, bakteri, virus ataupun cacing yang mungkin masih menempel pada makanan.
5. Asam lambung
Kinerja lambung dinilai akan semakin berat jika mencerna makanan yang dibakar dimana hal ini akan memicu asam lambung rentan naik atau meningkat.
Oleh karena itu, orang yang memiliki penyakit asam lambung dan maag tidak disarankan untuk terlalu sering dan berlebihan dalam mengonsumsi makanan yang dibakar karena bisa memperburuk keadaan.