PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Penyalahgunaan Narkotika di Kota Prabumulih sangat mengkhawatirkan. Mirisnya, 'korban' penyalahgunaan narkotika sudah menyasar di kalangan remaja.
Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Kota Prabumulih, AKBP Fauzia, menegaskan bahwa narkoba adalah masalah serius yang harus dihadapi bersama dan dijauhi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Fauzia menjelaskan bahwa penyalahgunaan narkotika di Kota Prabumulih dapat melibatkan berbagai kalangan.
"Kasusnya bisa melibatkan pelajar, lulusan sekolah, pekerja usia produktif, bahkan mereka yang sudah berusia lanjut di atas 59 tahun," ungkapnya dalam wawancara setelah acara talkshow edukasi dengan media di Café Bang Ali, Selasa 26 November 2024.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Menanti: Puncak Hujan dan Gelombang Tinggi Sambut Nataru 2025
BACA JUGA:Hati-Hati! Aplikasi Bing Wallpaper Diduga Ancam Privasi dan Keamanan Anda
Ia menambahkan bahwa yang paling banyak terjerat dalam kasus penyalahgunaan narkotika adalah mereka yang berada pada usia produktif. "Sebagian besar orang yang kita rehabilitasi adalah mereka yang berusia antara 30 hingga 45 tahun," ujarnya menambahkan bahkan ada siswi SMP yang menjadi pecandu narkotika.
Saat ini, upaya penanganan yang dilakukan oleh BNN Kota Prabumulih mencakup rehabilitasi dengan layanan rawat jalan. "Untuk rawat jalan, bisa dilakukan di Prabumulih, tetapi untuk rawat inap, kami belum memiliki fasilitas tersebut," jelas Fauzia.
Namun demikian, pihaknya sedang bekerja sama dengan Pemkot Prabumulih, melalui Dinas Kesehatan dan Kesbangpol, untuk mendorong dibangunnya fasilitas rawat inap di Puskesmas Delinom atau bekas RSUD yang rencananya akan digunakan untuk pasien rawat inap narkotika pada tahun depan.
Dalam kesempatan tersebut, Fauzia juga menyampaikan bahwa selain BNN, Puskesmas Prabumulih Timur yang berstatus IPWL (Instansi Penerima Wajib Lapor) juga turut memberikan pelayanan kepada pasien penyalahgunaan narkotika meskipun layanan yang diberikan masih bersifat rawat jalan.
Menurut Fauzia, peredaran narkoba di Prabumulih menunjukkan angka yang cukup tinggi.
"Sejak awal tahun ini, kami telah berhasil merehabilitasi sekitar 60 orang. Selain itu, hampir 60 persen warga binaan di Rutan Prabumulih terlibat penyalahgunaan narkotika, dan hampir 80 persen kasus yang ditangani oleh pengadilan juga terkait narkoba. Begitu pula dengan kasus narkotika yang ditangani oleh Polres Prabumulih," paparnya
Fauzia menekankan pentingnya menghindari narkotika, karena dampaknya yang sangat merugikan, bahkan bisa berujung pada kematian. "Narkotika itu mematikan, bisa menyebabkan gangguan mental, bahkan kematian. Oleh karena itu, kita harus terus bekerja keras untuk memerangi peredaran narkoba ini," tukasnya.(*)