KORANPRABUMULIHPOS.COM - Banyak orang merasa lebih tenang dan nyaman saat menghabiskan waktu di alam. Hal ini ternyata tidak hanya perasaan semata, tetapi dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berada di alam dapat memberi manfaat yang signifikan bagi tubuh dan pikiran. Apa saja alasannya? Yuk, simak penjelasannya!
Setiap orang memiliki preferensi berbeda dalam menikmati alam. Ada yang lebih suka gunung, laut, atau bahkan hutan, sungai, dan area hijau lainnya. Meskipun tempatnya berbeda-beda, perasaan tenang yang muncul saat berada di alam ternyata memiliki hubungan erat dengan indra kita.
Hubungan Alam dengan Indra Manusia
Dalam bukunya Good Nature: Why Seeing, Smelling, Hearing, and Touching Plants is Good for Our Health, Kathy Willis, seorang profesor keanekaragaman hayati dari Universitas Oxford, menjelaskan adanya hubungan antara indra manusia dan alam yang dapat mempengaruhi kesehatan. Willis mengungkapkan bahwa kombinasi antara indra penglihatan dan penciuman saat berada di hutan dapat memberi manfaat bagi kesehatan, terutama pada saluran pencernaan.
Sebuah penelitian terhadap anak-anak di Finlandia yang bermain di hutan dibandingkan dengan yang bermain di taman bermain berbahan beton menunjukkan hasil yang menarik. Anak-anak yang bermain di hutan selama 28 hari menunjukkan peningkatan jumlah mikroba baik dalam usus dan penurunan inflamasi dalam darah. Hal ini menunjukkan bahwa berada di alam dapat mendukung kesehatan pencernaan.
Melihat Alam Dapat Membantu Pemulihan Tubuh
Willis juga menjelaskan bahwa alam memiliki dampak positif langsung terhadap indra penglihatan kita. Salah satu efek utama adalah relaksasi tubuh yang terjadi akibat melihat warna hijau di alam, terutama daun-daun yang ada di pohon. Warna hijau ini mempengaruhi tubuh melalui tiga jalur utama:
- Sistem saraf otonom yang dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah, membuat tubuh merasa lebih rileks.
- Sistem endokrin, yang mempengaruhi hormon tubuh, termasuk mengurangi kadar amilase di air liur, yang berperan dalam mengurangi hormon stres.
- Efek psikologis, di mana warna hijau dapat menenangkan dan mengurangi kecemasan.
Willis menjelaskan bahwa orang merasa paling rileks saat melihat lanskap terbuka dengan sedikit pohon, sebuah konsep yang juga berlaku untuk mereka yang tinggal di hutan sepanjang hidup mereka.
Indra Penciuman dan Dampaknya terhadap Biokimia Tubuh
Selain penglihatan, indra penciuman juga memiliki pengaruh besar. Aroma tanaman mengandung senyawa organik volatil (VOC) yang dapat memengaruhi biokimia dalam tubuh, memberi efek seperti obat penurun kecemasan. Ketika seseorang menghirup VOC dari pohon, hormon adrenalin berkurang, dan sel pembunuh alami dalam darah meningkat. Sel pembunuh alami ini berguna untuk menyerang sel kanker atau virus dalam tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tinggal dekat dengan hutan Cupressaceae mengalami peningkatan jumlah sel pembunuh alami yang signifikan, bahkan hingga tujuh hari setelah mereka berada di dekat hutan. Hal ini menunjukkan bahwa aroma tanaman memiliki dampak jangka panjang terhadap kekebalan tubuh.
Saran untuk Meningkatkan Kesehatan dengan Alam
Bagi mereka yang tidak tinggal dekat dengan alam, Willis menyarankan untuk membawa unsur alam ke dalam rumah. Menanam tanaman hias dalam pot di sekitar rumah dapat membantu, bahkan bunga mawar tanpa aroma yang diletakkan di meja dapat menurunkan tekanan darah. Ini adalah cara sederhana untuk merasakan manfaat alam tanpa harus bepergian jauh.
Dengan semua bukti yang ada, jelas bahwa berada di alam bukan hanya sekadar kegiatan rekreasi, tetapi juga memiliki manfaat besar untuk kesehatan tubuh dan pikiran kita. Jadi, tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk menikmati alam dan merasakan dampak positifnya.