"Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat dan BPH Migas yang memberikan perhatian lebih kepada wilayah 3T, yang berdampak pada pengurangan biaya produksi dan peningkatan pendapatan masyarakat di Kubu Raya, terutama dalam sektor pertanian, perikanan, dan usaha mikro," ujarnya.
Sebelum program ini, harga BBM jenis solar mencapai Rp11.000 per liter dan Pertalite Rp16.000 per liter. Dengan adanya penyalur BBM Satu Harga, masyarakat kini dapat membeli solar seharga Rp6.800 dan Pertalite Rp10.000 per liter, sama dengan harga di wilayah lain.
BACA JUGA:Latihan Nuklir Rusia: Putin Tegaskan Kesiapan Strategis di Tengah Ketegangan Global
BACA JUGA:Telkom Perkenalkan Strategi Baru untuk Digitalisasi UMKM, Bikin Bisnis Lebih Cuan dan Efisien
Didit Rizal Effendy, Vice President Retail Business Support PT Pertamina Patra Niaga, menegaskan komitmennya untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan akses energi yang adil.
"Kami berterima kasih kepada Kementerian ESDM dan BPH Migas yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan akses energi," ujarnya.
Peresmian ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat daerah dan perwakilan Pertamina.
Tujuh penyalur BBM Satu Harga yang diresmikan di klaster Kalimantan meliputi:
1. Penyalur 6678305 di Kecamatan Terentang, Kubu Raya, Kalimantan Barat
2. Penyalur 6678503 di Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat
3. Penyalur 6678813 di Kepulauan Karimata, Kayong Utara, Kalimantan Barat
4. Penyalur 6678303 di Batu Ampar, Kubu Raya, Kalimantan Barat
5. Penyalur 6674604 di Menthobi Raya, Lamandau, Kalimantan Tengah
6. Penyalur 6677515 di Bahau Hulu, Malinau, Kalimantan Utara
7. Penyalur 6677421 di Sembakung Atulai, Nunukan, Kalimantan Utara.(*)