Tragedi di Sungai Musi: Balita 3 Tahun Terseret Arus Saat Mandi

Tragedi di Sungai Musi, Balita 3 Tahun Terseret Arus Saat Mandi--Istimewa

MUSI RAWAS, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Seorang balita laki-laki berusia 3 tahun dilaporkan tenggelam di Sungai Musi, Desa Prabumulih I, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas pada Sabtu, 14 September 2024, sekitar pukul 16.30 WIB.

Raymond Konstantin, Kepala Kantor SAR Palembang, mengungkapkan bahwa setelah menerima laporan tentang kejadian tersebut, pihaknya segera mengirimkan tim SAR dari Pos SAR Lubuk Linggau untuk melakukan pencarian.

Menurut informasi yang diperoleh, insiden ini bermula pada Sabtu sore ketika korban bersama neneknya sedang mandi di pinggir sungai. Tiba-tiba, korban yang tidak lagi berada dalam pengawasan neneknya terseret arus deras dan hilang.

Raymond menjelaskan, "Neneknya berusaha menyelamatkan korban ketika melihatnya terseret, namun arus yang sangat kuat membuat korban langsung tenggelam."

BACA JUGA:Pabrik Pakan Ikan Sebabkan Bau Tak Sedap di OKU Timur, Warga Minta Solusi Cepat

BACA JUGA:Komitmen Polres Muara Enim: 24 Walpri Siap Amankan Pilkada dengan Netralitas dan Integritas

Pencarian hari ini adalah hari kedua operasi pencarian yang dimulai sejak malam sebelumnya, melibatkan Tim SAR Gabungan. Pencarian dibagi menjadi dua unit: Unit Pencarian Permukaan (SRU 1) yang menyisir permukaan air menggunakan perahu karet dengan radius hingga 10 km², dan Unit Penyelaman serta Penyebaran Informasi (SRU 2) yang bertugas melakukan penyelaman serta memberi informasi kepada masyarakat di sepanjang pesisir Sungai Musi.

Selama operasi SAR, berbagai unsur termasuk Kantor SAR Palembang, Pos SAR Lubuk Linggau, TNI/Polri, BPBD, Damkar, Tagana, dan masyarakat terlibat.

Sementara itu, di Kabupaten Muratara, insiden serupa terjadi di Sungai Rupit. Pada Sabtu, 7 September 2024, sekitar pukul 15.00 WIB, dua anak berusia 11 tahun, FH dan RS dari Kelurahan Muara Rupit, dilaporkan tenggelam. Satu di antaranya berhasil diselamatkan, sementara yang lain ditemukan meninggal dunia.

Kedua anak tersebut awalnya bermain di sungai yang mengalami penurunan debit akibat musim kemarau. Mereka berusaha menyeberangi aliran sungai yang dangkal, namun terseret arus. Pencarian dilakukan oleh warga menggunakan jaring, perahu tradisional, dan teknik penyelaman manual.

BACA JUGA:Mantan Kades Harimau Tandang Terancam 20 Tahun Penjara: Korupsi Dana Desa

BACA JUGA:Kenakalan Remaja dan Judi Online jadi Perhatian Polres Muara Enim

Yasmin, seorang warga Kelurahan Muara Rupit, mengatakan bahwa permainan di tepian sungai yang mengalami penyusutan volume air sering dilakukan oleh warga, yang kini membentuk delta pulau pasir di tengah sungai.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER