Literasi Menuju Generasi Emas 2045

Literasi Menuju Generasi Emas 2045--Foto: dok

Literasi Menuju Generasi Emas 2045

Penulis: Alfiandro Rahmatulah, Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Jambi

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Bangsa Indonesia mengalami krisis membaca pada anak anak, remaja, sampai orang dewasa juga termasuk ke dalam dari bagian ini.

Presiden Indonesia pada saat ini menginginkan Indonesia emas pada tahun 2045, namun golongan anak muda yang akan menjadi penerus bangsa ini justru sangat minim dengan literasi membaca, contohnya pada kasus yang baru baru ini terjadi di media sosia.

 “Tiktok” yaitu penggunaannya yang tidak membaca berita terbaru pada saat itu mahasiswa dari universitas Soedirman yang sedang berdemo tentang uang tunggal kuliah yang naik begitu tinggi, membuat mahasiswa kesulitan untuk membayar biaya kuliah mereka dan membuat selogan yang bertuliskan “ Orang miskin dilarang sarjana ” slogan ini digunakan untuk menyindir rektorat Universitas Soedirman.

Tetapi ada sebagian orang yang merasa tersinggung dengan selogan tersebut yang membuat mereka merasa tertindas dengan slogan tersebut, mereka pun bersuara akan slogan yang menurut mereka merendahkan orang miskin. 

BACA JUGA:Mengukir Bersama Garuda Asia dan Si Rubah dari Selatan

Tetapi mereka yang tersinggung tidak membaca berita terbaru tentang mahasiswa yang sedang berdemo untuk merendahkan uang tunggal kuliah yang sedang naik begitu tinggi dengan harga yang tidak masuk di akal.

Kemudahan akses media sosial yang dimiliki oleh remaja dinilai dapat menjadikan remaja Menghabiskan sebagian besar waktu tanpa tujuan yang jelas. 

Di sisi lain, remaja merupakan bagian dari Komunitas digital yang turut serta dalam kemajuan negaranya. Fenomena tersebut melatarbelakangi Kajian ini dibuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui solusi dari rendahnya literasi remaja Tersebut.

BACA JUGA:Biaya Mahal Penghancur Mimpi, Apakah Kartu Indonesia Pintar akan jadi Solusi?

 Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini membuatnya berperan besar terhadap remaja yang malas membaca , dan mereka berfokus kepada bermain game dan media sosial, dan ini yang membuat mereka tidak mencerna berita yang sedang trending mereka langsung percaya akan hal itu dan tidak mencari tahu lebih dalam tentang berita itu.

Diperoleh informasi bahwa Pada bulan Januari 2022, pengguna aktif media Sosial di Indonesia berjumlah 191 juta pengguna. Sebesar 88,7 persen media sosial yang paling Banyak digunakan adalah Whatsapp. 

Disusul Kemudian media sosial Instagram sebesar 84,8 Persen dan Facebook sebesar 81,3 persen banyak Digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER