Biar Investasi Migas Nggak Seret, Ini yang Mesti Dilakukan Penerus Jokowi

Ilustrasi/Foto: Reuters--

PRABUMULIHPOS - Pemerintah ke depan mesti menjaga kondisi dan mengurangi polemik di sektor energi untuk menjaga iklim investasi. Sebab, kontroversi yang terjadi di sektor ini akan membuat investor berpikir ulang untuk menanamkan modalnya.

"Keributan akibat aturan kontroversial pasti akan membuat investor berpikir ulang. Sektor migas itu kalau nggak ribut atau tenang-tenang saja selama lima tahun ke depan diyakini akan berkembang," kata Akademisi Ekonomi dan Energi dari Universitas Pertamina, A Rinto Pudyantoro dalam acara Menanti Arah Pemimpin Baru di Sektor Migas, Jakarta, Kamis (1/4/2024).

BACA JUGA:Yamaha Lexi 155 dan Honda Vario 160 Beri Spek Memukau, Ini Harga dan Speknya..

"Justru yang dapat dilakukan oleh pemerintah pada periode tersebut adalah sejumlah pembenahan atau perbaikan pada beberapa persoalan yang dianggap mengganggu operasional, seperti perizinan dan tax treaty," tambahnya.

Rinto menjelaskan, dari 12 instrumen yang berpengaruh pada keputusan berinvestasi di Indonesia, ada satu instrumen yang dikendalikan oleh pemerintah 100% yaitu kebijakan fiskal. Untuk itu, pemerintah perlu memastikan kebijakan fiskal yang dibuatnya akan meningkatkan gairah investor untuk berinvestasi.

BACA JUGA:Smartphone Rp1 Jutaan Infinix Smart 8 Pro Segera Rilis Tawarkan Chipset MediaTek Helio G36

BACA JUGA:Pekerja Asal Sumut Tewas Tertimpa Kerangka Bangunan Eks PT. Nansari di Jaluko

"Pemerintah memiliki kendali 100% terhadap kebijakan fiskal. Pemerintah bisa melakukan perubahan kebijakan apa saja dan kapan saja. Oleh karena itu, kebijakan tersebut seharusnya berdampak pada kemudahan berinvestasi," ujarnya.

Rinto mengungkapkan, iklim investasi sektor hulu migas Indonesia memang mulai menunjukkan pergerakan yang positif. Menurut data SKK Migas, realisasi investasi hulu migas pada 2023 mencapai US$ 13,7 miliar, naik dari dari tahun sebelumnya US$ 12,1 miliar. Tahun ini, SKK Migas menargetkan nilai investasi hulu migas akan meningkat mencapai US$ 17,7 miliar.

Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong mengatakan, temuan beberapa sumber daya gas bumi dalam jumlah besar belakangan ini seharusnya bisa menimbulkan kepercayaan diri bagi para pelaku usaha di tengah kondisi banyaknya lapangan tua dan target produksi migas yang terus menurun.

"Saya kok sekarang melihat sektor hulu migas Indonesia seperti sedang take off. Untuk itu, momen yang ada saat ini sangat penting dijaga dan didukung oleh berbagai kebijakan yang tepat dari pemerintah," katanya. (dc)

BACA JUGA:Pelaku Pencurian Mesin Sinsaw di SP Padang OKI Ditangkap di Tanjung Raja Ogan Ilir

BACA JUGA:Gugatan Poktan Desa Badang ke Pemkab Tanjab Barat Mulai Sidang Perdana di PTUN Jambi

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER