Cegah DBD, Dinkes OKI Imbau Masyarakat Jaga Lingkungan Pergantian Musim Pancaroba

Cegah DBD, Dinkes OKI Imbau Masyarakat Jaga Lingkungan Pergantian Musim Pancaroba--

KAYUAGUNG - Pergantian musim pancaroba dari kemarau ke penghujan memang sering terjadi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD). 

Imbauan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) untuk masyarakat untuk menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar rumah masing-masing merupakan langkah yang tepat untuk mengantisipasi pencegahan dan pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Pada masa pancaroba, kondisi cuaca yang lembap dan hangat merupakan kondisi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor atau pembawa virus dengue.

BACA JUGA:Jalan Sekayu - Plakat Tinggi Banjir, BPBD Muba Turunkan Tim TRC Upaya Cepat Kaji

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, H Iwan Setiawan SKM MKes melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P), Mukti Uli Artha, menjelaskan antisipasi penyebaran dan pengendalian penyakit DBD sangat penting. 

Imbauan kepada masyarakat dilakukan agar tidak terjadi banyak korban akibat penyakit DBD. DBD adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak dan orang dewasa dengan kondisi kesehatan yang kurang baik.

Penyebaran imbauan melalui instansi, camat, lurah, pimpinan puskesmas, dan perangkat desa merupakan cara yang efektif untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat secara langsung.

Dengan cara ini, masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar rumah masing-masing untuk mencegah penularan DBD.

"Kita mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar masing-masing," Uli, kepada SUMEKS.CO, Kamis 11 Januari 2024.

Diungkapkan Uli, Penerapan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) merupakan upaya yang efektif untuk mencegah penularan DBD.

Termasuk mengubur barang bekas yang tidak berguna. Ini bertujuan nyamuk yang menyebabkan demam berdarah tidak berkembang biak. 

"Bagi masyarakat itu terpenting adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dimulai dari diri sendiri," tegasnya. 

Dikatakan Uli, dengan menerapkan 3M itu merupakan upaya pemberantasan sarang nyamuk. Dimana menguras bak mandi dilakukan 1 minggu sekali. 

Ditambahkan Uli, masyarakat juga disarankan pada malam hari saat tidur menggunakan kelambu, ini dilakukan menghindari gigitan nyamuk. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER