Nostalgia dan Permainan Baru dalam Squid Game 2
Squid Game 2--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Serial Squid Game musim kedua telah resmi tayang di Netflix sejak 26 Desember. Apakah kamu sudah menyaksikan kelanjutan dari drama survival populer ini?
Sesuai janji Hwang Dong Hyuk, sutradara sekaligus penulis naskah serial ini, Squid Game 2 menghadirkan berbagai permainan baru yang tetap mengambil inspirasi dari permainan tradisional anak-anak di Korea Selatan.
Permainan ikonik seperti Ddakji dan Mugunghwa Kochi Pieotseumnida (Lampu Merah Lampu Hijau) dari musim pertama kembali dimunculkan untuk memberikan nuansa nostalgia. Namun, ada juga sejumlah permainan tradisional lain yang ditampilkan, seperti gonggi, biseokchigi, paengichigi, hingga jegichagi.
1. Gonggi
Permainan ini menyerupai bola bekel, namun tanpa menggunakan bola. Pemain harus menggunakan lima biji kecil yang ditebar di arena, kemudian mengumpulkannya satu per satu sambil melempar satu biji sebagai pengganti bola.
2. Biseokchigi
Merupakan salah satu permainan tradisional tertua di Korea Selatan. Pemain harus berdiri sekitar 2,5 hingga 3 meter dari sebuah batu, lalu melemparkan batu miliknya untuk mengenai batu tersebut.
3. Paengichigi
Permainan ini identik dengan gasing yang juga dikenal di Indonesia. Gasing dililit tali, lalu dilempar ke arena. Jika gasingnya berhasil berputar setelah dilempar, pemain dinyatakan berhasil.
4. Jegichagi
Permainan ini sering terlihat dalam berbagai variety show Korea Selatan, termasuk Running Man. Pemain harus menendang sebuah jegi (mainan kecil) berulang kali tanpa menjatuhkannya ke tanah.
5. Membaur
Permainan ini melibatkan juri yang menyebut angka secara acak. Pemain kemudian harus mencari teman dan membentuk kelompok sesuai angka tersebut. Permainan ini juga sering muncul di variety show.
Permainan-permainan tradisional ini kini dikenal luas di seluruh dunia berkat Squid Game 2, yang telah ditonton di 92 negara, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Meksiko. Serial ini bahkan menjadi tayangan nomor satu di banyak negara tersebut.
Namun, meski menawarkan permainan baru, musim kedua ini dinilai kurang mampu mempertahankan intensitas dan emosi yang membuat musim pertamanya begitu berkesan. Banyak penonton merasa jalan cerita musim ini cenderung monoton dan mengulang formula yang sama tanpa banyak kejutan.
Meski begitu, setidaknya ada satu hal positif yang bisa dipetik dari tujuh episodenya: permainan tradisional Korea Selatan kini mendapatkan perhatian global. (*)