Biaya buat Pemilu 2024 Diprediksi Tembus Hampir Rp 300 T

--

Jakarta - Total pengeluaran untuk penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024 diprediksi mencapai Rp 294,5 triliun. Hal ini diprediksi oleh Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia.

Founder & Ekonom Senior CORE Indonesia Hendri Saparini mengatakan angka itu merupakan akumulasi pengeluaran dari masing-masing capres-cawapres, calon legislatif (caleg) hingga anggaran yang dikeluarkan negara dari APBN.

"Berapa sih dampaknya uang yang akan digelontorkan tambahannya? Kalau menurut kami sekitar Rp 294,5 triliun yakni dari yang privat, caleg, capres itu sekitar Rp 258 triliun dan 2024 akan ada tambahan Rp 36,5 triliun untuk anggaran APBN-nya," kata dia dalam Core Economic Outloook 2024, di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2023).

Menurutnya, pengeluaran itu akan berkontribusi pada konsumsi domestik. Namun, angka kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi disebut akan kecil sekali.

"Jadi ini dampaknya ke mana? Tentunya ke ekonomi, baik itu konsumsi sebagian besarnya. Inilah yang berpengaruh ke ekonomi kita. Besarannya tidak banyak, konsumsi hanya 4,2% tetapi ini akan menggerakkan ekonomi," jelas dia.

Sebagai informasi, untuk mensukseskan pesta demokrasi, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 71,3 triliun. Anggaran ini telah diberikan sejak 20 bulan sebelum hari H pemilu, yaitu mulai tahun 2022 sampai dengan 2024, dengan rincian Rp 3,1 triliun pada tahun 2022, Rp 30,0 triliun pada tahun 2023, dan Rp 38,2 triliun pada 2024.

"Total keseluruhan anggaran itu untuk menetapkan antara lain, jumlah kursi, pengawasan penyelenggara Pemilu, pemutakhiran data pemilih, penyusunan dapil, pengelolaan dan pengadaan laporan dan dokumentasi logistik. Anggaran tersebut utamanya dialokasikan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)," ujar Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatarwata dalam keterangannya, Kamis (10/10/2023). (dc)

 

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER