Pengemudi Ojol di Sumsel Desak Regulasi Tarif

Pengemudi Ojol di Sumsel Desak Regulasi Tarif--Foto:ist

Selama ini, perbedaan kebijakan tarif antar-aplikator sering menyebabkan perang tarif, yang merugikan pengemudi karena tarif yang ditetapkan sering kali tidak mencukupi untuk biaya operasional.  

Saat ini, tarif per kilometer hanya Rp1.200 - Rp1.500, dan tarif untuk 4 km hanya Rp5.000. Sementara itu, harga bensin mencapai Rp10 ribu per liter, yang hanya cukup untuk menempuh jarak sekitar 6 km. Belum termasuk kemacetan dan biaya lainnya.

BACA JUGA:Kebakaran Hebat Hancurkan Mess PT MUM di Muara Enim, Kerugian Material Besar

BACA JUGA:Terima Reward Fiskal Rp 5,7 Miliar atas Keberhasilan Pemkot Prabumulih Tekan Angka Stunting

Tuntutan terakhir adalah penyesuaian tarif potongan dari semua aplikasi di Kota Palembang.

Pengemudi mengeluhkan besarnya potongan tarif yang dianggap terlalu tinggi, mengurangi pendapatan mereka yang seharusnya. Fery, seorang pengemudi Gojek yang ikut dalam aksi, mendukung tuntutan ADO. "Kami menuntut kesejahteraan bagi pengemudi di Sumsel," ujarnya singkat.

Aksi ini mendapat tanggapan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, Edward Chandra, mewakili Gubernur Sumsel, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera mengundang perusahaan aplikasi dan ADO untuk membahas tuntutan tersebut.

"Kami akan segera memanggil pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaik," ujarnya.

Para pengemudi ojol berharap agar peraturan baru hasil dialog dapat segera diterapkan dan diawasi pelaksanaannya.

Mereka ingin bekerja dengan tarif yang adil dan layak, serta dalam kondisi hukum yang lebih terjamin.

Sebelumnya, Head of Corporate Affairs Gojek, Rosel Lavina, menyatakan bahwa pihaknya terbuka terhadap aspirasi pengemudi dan mengimbau agar disampaikan dengan cara yang kondusif.

Ia menyesalkan adanya kesan bahwa beberapa layanan tidak beroperasi akibat aksi demonstrasi. Namun, Rosel memastikan operasional Gojek tetap berjalan normal.

Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, juga menegaskan bahwa pihaknya menghargai hak pengemudi untuk menyampaikan pendapat.

Grab menyediakan berbagai saluran komunikasi untuk pengemudi, termasuk layanan Grab Support dan pertemuan rutin.

Tirza menambahkan bahwa tarif layanan Grab sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dirancang untuk menjaga pendapatan pengemudi serta kestabilan permintaan pasar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER