Gaji Miliaran dan Jam Kerja Gila: Rahasia Sukses Karyawan Nvidia yang Tak Pernah Tidur
net--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Bila kita Bekerja hingga subuh tentu tidak mudah, tetapi tampaknya para karyawan di Nvidia.
Raksasa chip teknologi, tidak keberatan dengan jam kerja yang panjang karena kompensasi yang mereka terima sangat menggiurkan.
Menurut Bloomberg, karyawan Nvidia sering bekerja hingga pukul 2 pagi dan bahkan 7 hari seminggu. Lingkungan kerja di Nvidia dikenal penuh tekanan, dengan banyak rapat intensif yang sering kali melibatkan teriakan.
Seorang mantan pegawai marketing mengungkapkan bahwa ia sering terlibat dalam hingga 10 rapat per hari, dengan peserta lebih dari 30 orang.
Meski kondisi kerja seperti ini bisa menekan, tingkat pengunduran diri di Nvidia tetap rendah. Salah satu alasan utamanya adalah paket kompensasi saham yang sangat menarik.
Sejak 2019, harga saham Nvidia telah melonjak 3.776%, menjadikannya salah satu perusahaan paling bernilai di dunia. Ini memberikan keuntungan besar bagi karyawan yang telah lama bekerja di perusahaan tersebut.
Menurut NY Post, meskipun 5,3% karyawan meninggalkan Nvidia tahun lalu, angka ini menurun menjadi 2,7% setelah valuasi perusahaan melonjak menjadi USD 1 triliun.
Di industri semikonduktor, tingkat pergantian karyawan umumnya lebih tinggi, mencapai 17,7%. Seorang mantan insinyur Nvidia mengatakan bahwa meskipun karyawan yang telah bekerja selama satu dekade sudah memiliki cukup uang untuk pensiun, banyak dari mereka memilih untuk tetap bekerja karena potensi keuntungan dari saham yang akan datang.
BACA JUGA:Ascend 910C: Chip AI Terbaru Huawei yang Siap Bersaing dengan Nvidia H100
Karyawan Nvidia sering kali membanggakan rumah mewah yang mereka beli dan tidak jarang terlihat memborong tiket untuk acara besar seperti Super Bowl dan Final NBA.
Tempat parkir di kantor Nvidia dipenuhi dengan mobil mewah seperti Porsche, Corvette, dan Lamborghini.
Seorang agen properti di dekat Palo Alto, California, mengungkapkan bahwa beberapa karyawan Nvidia adalah kliennya, dengan beberapa dari mereka membayar uang muka antara 40% hingga 60% untuk rumah-harga jutaan dolar. (*)