Kasus-Kasus Terkait Keterlambatan Pulang Para Astronaut Terjebak di Antariksa
Suni dan Butch yang kemungkinan terjebak di ISS hingga 2025. Foto: AP/Chris O'Meara--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Dua astronaut, Sunita Williams dan Barry Wilmore, menghadapi situasi yang sulit karena mereka terjebak di luar angkasa setelah kapal ruang angkasa mereka, Starliner, mengalami kegagalan teknis. Kesalahan pada Starliner termasuk kegagalan pada bagian pendorong dan kebocoran helium. Saat ini, NASA sedang mempertimbangkan opsi terbaik untuk membawa mereka pulang, yang mungkin melalui misi yang dijadwalkan pada September dan kembali pada Februari 2025.
More time on the @Space_Station = More photos! pic.twitter.com/2MDhll4WGv — Michael L-A (@CommanderMLA) February 6, 2024
Kasus keterlambatan pulang dari luar angkasa bukanlah hal baru. Beberapa kasus serupa pernah terjadi sebelumnya, termasuk:
-
Kekacauan Geopolitik (1991-1992)
- Kosmonaut Sergei Krikalev terjebak di stasiun luar angkasa Mir setelah runtuhnya Uni Soviet. Ia harus tinggal selama 311 hari berturut-turut, dua kali lipat dari misi awalnya, karena ketidakpastian geopolitik. Krikalev akhirnya kembali pada Maret 1992 dan melanjutkan karier luar angkasanya dengan NASA.
-
Kecelakaan Pesawat Luar Angkasa (2003)
- Setelah kecelakaan pesawat ulang alik Columbia yang menewaskan tujuh astronaut, NASA menghentikan armada pesawat ulang aliknya. Tiga astronaut di ISS saat itu, Don Pettit, Ken Bowersox, dan Nikolai Budarin, terpaksa menunggu tambahan sekitar dua bulan sebelum bisa pulang dengan pesawat ruang angkasa Soyuz pada Mei 2003.
-
Dampak Mikrometeorit (2022-2023)
- Wahana Soyuz yang berlabuh di ISS mengalami kebocoran setelah ditabrak mikrometeorit, menyebabkan astronaut NASA Frank Rubio dan kosmonaut Rusia Sergey Prokopyev serta Dmitri Petelin terjebak selama lebih dari enam bulan. Rubio mencatat waktu tinggalnya yang memecahkan rekor dengan 370 hari di luar angkasa.
-
Cuaca Bumi Tak Bersahabat (2024)
- Misi luar angkasa Axiom Mission 3 mengalami penundaan pendaratan akibat badai di dekat lokasi pendaratan. Para astronaut Eropa yang terlibat menghabiskan 18 hari di ISS sebelum akhirnya mendarat pada 9 Februari, melebihi jadwal awal mereka.
Kasus-kasus ini menunjukkan berbagai tantangan yang dihadapi astronaut dalam misi luar angkasa, baik terkait teknis, politik, maupun cuaca. (*)