BERPRESTASI, ANAK BERBAKTI JIWA SOSIAL TINGGI

Suasana rumah dan keluarga Kurnia Saleh ahli termuda Mahkamah Konstitusi, yang berlamat di komplek SMK PGRI 2 Kota Prabumulih. Foto: ros Koranprabupos --

"Mak bak ini bukan sekolahan, tapi Alhamdulillah anak Mak Bak sekarang jadi kebanggaan. Tapi kalau diceritakan sedih sebetulnya kisah saleh ini, " tuturnya.

Rumaidah yang bercerita, sesekali tersenyum tak bisa menyembunyikan kesediaannya saat mengenang masa sekolah Saleh.

Menurutnya, banyak yang mencibir Saleh karena anak berprestasi tapi bukan keluarga kaya.

Bahkan saat SMA Saleh selama 2 tahun berjualan otak - otak di sekolah. Saat itulah Saleh kerap dijuluki penjual otak otak.

"Karena pengen kurus di GO tapi tak punya uang, Saleh ngomong sama Mak mau jualan otak - otak. Itu hasil jualannya ditabung, sangking tidak punya uang. Dan mungkin selama sekolah Saleh paling jarang menginjakkan kaki ke kantin, pokoknya sedih, banyak yang memandang sebelah mata," lanjutnya menuturkan perbedaan usia Saleh dan adek bungsunya yakni 16 tahun.

Tak hanya jualan saat SMA, saat kuliah pun Kurnia Saleh juga berjualan. Yakni berjualan bensin. "Kuliah jual bensin, kalau Ndak habis dibagikan ke orang orang," ucapnya.

Rumaidah mengakui, Kurnia Saleh selain berprestasi merupakan anak yang sangat berbakti kepada orang tua.

"Paling patuh sama orang tua, sangat berbakti. Tidak pernah bilang ah, paling tidak mau membuat orang tuanya kecewa dan sakit, sama kakak kakaknya juga sangat sayang," lanjutnya.

Bagi orang tua dan keluarga, Kurnia Saleh merupakan anak dengan "paket komplit", sangat perhatian kepada keluarga. Kurnia Saleh tidak akan tidur nyenyak bila mengetahui salah satu keluarga sakit.

"Kalau nak sakit dikabari tengah malam, tengah malam balek. Begitu juga adeknya, kalau sakit pasti pulang ke rumah ini," ungkapnya mengatakan Kurnia Saleh dan istrinya tinggal di Palembang dan keduanya menikah setelah proses ta'aruf.

Masih kata sang ibu, jiwa sosial Kurnia Saleh yang begitu peduli terhadap sesama sudah terlihat sejak kecil. 

Tak jarang, waktu masih Sekolah. Kurnia Saleh, selalu menyisihkan uang dan memberikan uang hasil jualannya kepada yang membutuhkan. "Mungkin zaman sekarang sudah jarang yang cak Anak Mak," ucapnya.

Begitu pula tanggung jawab kepada keluarga. Kurnia Saleh tak pernah lupa. "Setiap bulan kirim ke Mak Bak, dari dulu juga waktu zaman Covid Saleh yang nanggung semua ekonomi keluarga. Sampai sekarang Alhamdulillah tidak pernah berubah," ucapnya.

Saat ini, kendati sudah sibuk dan sudah dikenal masyarakat luas terutama warga Kota Prabumulih. Kurnia Saleh tak berubah, setiap hari selalu menyempatkan diri mengirim kabar dan berkomunikasi dengan keluarga.

Kurnia Saleh juga setiap hendak melangkah selalu meminta restu dan doa sang ibu. "Kalau misal ada yang sedang dikerjakan, atau urusan apa. Pasti selalu mohon restu, minta doa dan sholat hajat ke mak," tuturnya bersyukur kini anak anaknya sudah memiliki ekonomi yang mapan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER