SEJARAH HARI LAHIR PANCASILA
Zainul Marzadi.SH.MH --
SEJARAH HARI LAHIR PANCASILA
(Zainul Marzadi.SH.MH Sebagai Dosen Universitas Serasan Muara Enim)
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Secara etimologi, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dan merupakan gabungan dari dua kata, yakni panca 'lima' dan sila 'dasar”. Istilah Pancasila diprakarsai oleh Soekarno Sejak Sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 untuk memberi nama atas lima prinsip dasar negara.
Tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muh. Yamin menyampaikan usulan dasar negara secara lisan yaitu:
- Peri Kebangsaan;
- Peri Kemanusiaan;
- Peri Ketuhanan;
- Peri Kerakyatan; dan
- Kesejahteraan Rakyat.
Sementara secara tulisan, Mr. Muh. Yamin menyampaikan usulan dasar negara, yaitu:
- Ketuhanan Yang Maha Esa;
- Kebangsaan Persatuan Indonesia;
- Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab;
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
- Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pada tanggal 31 Mei 1945, Mr. Soepomo menyampaikan usulan dasar negara yaitu:
- Persatuan;
- Kekeluargaan;
- Keseimbangan lahir dan batin;
- Musyawarah;
- Keadilan Rakyat.
Sedangkan usulan dasar negara dari Ki Bagus Hadikusumo,
pertama ialah konsep negara Indonesia merdeka adalah negara yang dijalankan atas kedaulatan rakyat, dan kedua memperjuangkan Islam sebagai fondasi hukum bagi negara Indonesia merdeka.
Tanggal 1 Juli 1945, giliran Soekarno yang menyampaikan usulan dasar negara. Pada hari itu, Ir. Soekarno menyampaikan lima butir gagasan tentang dasar negara sebagai berikut:
- Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia;
- Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan;
- Mufakat atau Demokrasi;
- Kesejahteraan Sosial;
- Ketuhanan Yang Berkebudayaan.
Berdasarkan catatan sejarah, kelima butir gagasan itu oleh Soekarno diberi
nama Pancasila. Selanjutnya, Soekarno juga mengusulkan jika seandainya peserta sidang tidak menyukai angka 5, maka ia menawarkan angka 3, yaitu Trisila yang terdiri atas :
- Sosio-Nasionalisme;
- Sosio-Demokrasi; dan
- Ketuhanan Yang Maha Esa.
Soekarno akhirnya juga menawarkan angka 1, yaitu Ekasila yang berisi asas Gotong-Royong.
Setelah pidato Soekarno, sidang menerima usulan nama Pancasila bagi dasar filsafat negara (Philosofische grondslag) yang diusulkan oleh Soekarno, dan kemudian dibentuk panitia kecil 8 orang :
- Ki Bagus Hadi Kusumo,
- K.H. Wahid Hasyim,
- Muh. Yamin,
- Sutarjo,
- A.A. Maramis,
- Otto Iskandar Dinata, dan
- Moh. Hatta
yang bertugas menampung usul-usul seputar calon dasar negara. Kemudian, sidang pertama BPUPKI (29 Mei - 1 Juni 1945) ini berhenti untuk sementara.