Ijazah Paket Kesetaraan Sama Seperti Ijazah Sekolah Formal
Par siswa paket kesetaraan mengantri untuk mengikuti kegiatan ujian kesetaraan--
PRABUMULIH - Saat ini masyarakat kota Prabumulih dan sekitarnya yang mengalami putus sekolah, namun masih pada usia produktif tidak perlu khawatir. Karena di Kota Prabumulih banyak sekali Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang menyediakan pelayanan sekolah non formal.
Diantaranya seperti PKBM Lestari yang beralamat di Jalan padat karya Kelurahan Gunung ibul Kota Prabumulih, PKBM ini merupakan tempat belajar para masyarakat putus sekolah untuk mendapatkan ijazah yang berkedudukan sama dengan sekolah formal.
Ijazah program pendidikan kesetaran paket c setara SMA, Program IPA Dan IPS setara dengan ijazah SMA Jadi bisa digunakan untuk melamar pekerjaan di perusahaan maupun instansi, untuk kuliah di PTN atau PTS (dalam dan luar negeri), penyesuaian jabatan di TNI, POLRI, PNS serta pegawai swasta.
BACA JUGA:Bertekad Wujudkan Desa Membangun Kota
BACA JUGA:Berharap Masyarakat Sekolah di Desa Sendiri
"Saat ini paket kesetaraan C sedang mengikuti ujian kesetaraan, jadi ijazahnya nanti bisa dimanfaatkan untuk semua kebutuhan seperti melamar pekerjaan hingga untuk kuliah dan juga kebutuhan lain, sebagai bukti kita sudah bersekolah," ujar Alpin Tara SPd, pengelola PKBM Lestari.
Namun pria ini mengatakan, saat ini para siswa paket kesetaraan harus tetap belajar seperti sekolah formal. Bukan berarti harus berseragam sekolah, namun pertemuan paket kesetaraan harus ada kegiatan belajar tatap muka, seperti di sekolah formal pada umumnya.
Dengan masa waktu sama seperti sekolah formal, 2 tahun hingga tiga tahun. Seperti kejar pake A. Untuk Usia Dewasa mengikuti jenjang belajar selama 4 Semester atau 2 tahun, sedangkan yang masih Usia Belajar mengikuti Kegiatan Belajar selama 6 Semester (3 tahun).
Kejar Paket B, mereka yang masih di usia belajar akan menempuh waktu belajar selama 6 semester atau 3 tahun sedangkan mereka yang sudah dewasa hanya akan menempuhnya selama 4 semester alias 2 tahun saja. Begitu juga pake C atau kekar paket kesetaraan SMA.
BACA JUGA:Berharap Masyarakat Sekolah di Desa Sendiri
BACA JUGA:Berharap Masyarakat Sekolah di Desa Sendiri
Saat ini siswa paket kesetaraan terus mengikuti kegiatan pembelajaran minimal 2 hingga 3 kali pertemuan dalam setiap minggunya. Sehingga semua materi pembelajaran, dapat diterima oleh para siswa, yang nantinya akan mempermudahkan mereka dalam mengisi soal saat mengikuti ujian kelulusan.
"Pendidikan nonformal berfungsi sebagai pengganti, penambah dan pelengkap pendidikan formal dalam mendukung pendidikan sepanjang hayat (life long education) seseorang," tandasnya.(05)