Usai Manggung di Muba, Biduan 'Tempel' Asal Lubuklinggau Ini Harus Berurusan denga Polisi, 3 Rekannya Jadi DPO
--
LUBUKLINGGAU - Seorang biduan tempel asal Kota Lubuklinggau, nekat mengeroyok sopir travel yang ditumpanginya.
Biduan itu bernama Diana Syari (21), warga RT 03, Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau.
Saat kejadian, biduan itu baru selesai manggung di Mangun Jaya, Muba dan akan pulang ke Lubuklinggau pada Selasa (14/11), sekitar pukul 18.10 WIB di Jalan HM Suharto, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggu Selatan II, Kota Lubuklinggau.
Awalnya, usai manggung di Desa Mangun Jaya, Senin (13/11) sekitar pukul 14.30 WIB, korban menghubungi trevel mobil Innova yang dikendarai oleh Usman dan hendak pulang ke Lubuklinggau.
Di dalam mobil saat tersangka naik dan sudah ada 3 penumpang lainya, yaitu saksi Putri duduk di kursi depan samping sopir dan saksi Nanda, serta saksi Khoirul yang duduk di kursi tengah.
Dan Diana duduk di kursi tengah dekat pintu samping. Saat di di Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Mura, tersangka Diana berpindah tempat duduk ke belakang seorang diri.
Etah apa yang dilakukan Diana di belakang, namun tiba-tiba dia halusinasi. Saat duduk di bagian belakang tersangka Diana mengirimkan pesan WhatApps kepada tersangka Rusmanto (DPO).
Diana mengaku jika selama di perjalanan di dalam mobil mendapatkan ancaman dari sopir dan mengalami penganiayaan.
Dia menuduh sopir sengaja membuatnya tidak nyaman selama di dalam mobil karena mengebut dan menerobos jalan berlubang dan rusak.
Juga menuduh sopir serta penumpang yang ada di dalam mobil besekongkol akan menangkap Diana.
Lalu Diana meminta Rusmanto (DPO) untuk menunggu di Simpang Periuk, kota Lubuklinggau dengan mengajak kawan-kawannya.
Karena Diana menjelaskan ada 2 laki-laki lainnya di dalam mobil yang telah bersekongkol dengan sopir.
Setelah tiba di TKP kota Lubuklinggau, Diana meminta Usman untuk berhenti dan saat berhenti Diana turun melalui pintu samping tengah sebelah kiri mobil.
Lalu berdiri di dekat pintu sambil posisi menelpon dengan tangan sebelah kiri, tangan kanan melambai memanggil Rusmanto dan rekannya yang sudah menunggu.