Guru Wanita SMPN 3 Rantau Panjang Ogan Ilir Diduga Jadi Korban Begal, Diduga Gegara Penerapan Absensi Baru

Guru Wanita SMPN 3 Rantau Panjang Ogan Ilir Diduga Jadi Korban Begal, Diduga Gegara Penerapan Absensi Baru--

Sejumlah pesan lainnya juga beredar di grup whatsapp. Pesan itu mengkritisi aplikasi baru yang diterapkan oleh Disdikbud Kabupaten Ogan Ilir. 

"Informasi bahwa guru2 bakal masuk lebih pagi dari biasanya, dan pulang lebih sore dari biasanya, sudah sampai ke telinga para begal, jadi mereka sudah siap untuk melancarkan aksinya. Sedangkan kita guru tidak siap dengan kemungkinan itu bahkan abai kalau itu bakal terjadi, yang ada bukan takut dengan resiko begal, tapi lebih takut dengan resiko potongan gaji/tunjangan apalah apalah, astaghfirullah 'al azim. Nyawa kita lebih berharga lho dibandingkan itu semua, di rumah ada anak, suami/istri dan anggota keluarga lainnya yg menunggu. Mohon utk dipertimbangkan lagi aplikasi ini, beban kami guru sudah banyak, tlg jangan ditambah lagi guru itu harus dimuliakan bukan di dzolimi hidupnya," tulis pesan tersebut. 

Menanggapi informasi tersebut, Kepala Disdikbud Kabupaten Ogan Ilir, Sayadi menjelaskan, bahwa aplikasi GURUKU ini dibuat dalam rangka untuk disiplin guru.

"Disiplin guru dalam melaksankan tugas. Namun ini baru uji coba dan akan di evaluasi dalam tiga bulan," tutupnya.(sumeks/*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER