Pedagang di Palembang Terpaksa Buang 2-3 Kg Cabai karena Mahal dan Tak Laku
--
Palembang - Melonjaknya harga cabai di Palembang berdampak pada penjualan cabai. Pedagang mengeluhkan sepinya pembeli, hingga terpaksa membuang cabai yang tidak laku karena busuk.
Wanto, pedagang cabai merah di Pasar 26 Ilir Palembang mengatakan bahwa sejak harga cabai mengalami kenaikan, pembeli enggan membeli cabai di tempatnya.
"Sejak harga cabai naik. Pembeli sepi mereka hanya tanya lalu lihat. Kalau pun beli paling beli sedikit," ujar Wanto kepada detikSumbagsel, Jumat (10/11/2023).
Kata Wanto, cabai merah keriting per hari Jumat menyentuh angka Rp 58-60 ribu per kilogram. Kemudian cabai burung Rp 75-80 ribu per kilogram. Sementara harga cabai rawit Rp 70-80 ribu per kilogram.
Senada, pedagang lain bernama Nurjanah juga mengeluhkan sepinya pembeli selama satu bulan terakhir. Cabai burung dijualnya seharga Rp 80 ribu, sedangkan cabai rawit Rp 70 ribu.
Akibat pembeli sedikit, Nurjanah yang biasanya bisa menjual 50 kg cabai dalam sehari, kini penjualannya berkurang drastis. Bahkan kurang dari setengahnya.
"Sejak harga cabai naik pembeli jadi sepi, biasanya satu hari itu bisa habis 50 kilogram, tetapi sekarang hanya habis 15 hingga 20 kilogram. Masyarakat beli cabai sekarang sedikit-sedikit. Rata-rata satu ons atau dua ons," ujarnya.
Tak pelak hal itu membuat cabai sisa dagangannya banyak yang busuk. Nurjanah pun pernah terpaksa membuang 2-3 kilogram cabai.
"Pernah buang cabai 2-3 kilogram, karena mau dijual lagi tidak memungkinkan," ungkap Nurjanah.
Ia pun berharap harga cabai bisa segera turun dan normal kembali. Dengan demikian, kemungkinan pembeli akan naik lagi dan jumlah cabai yang dibeli juga lebih banyak.
"Kami pedagang cabai ini berharap harga cabai secepatnya turun. Jadi kami jualnya enak, yang beli juga enak," pungkasnya. (dc)