Senin, 16 Jun 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Prabumulih Pos
GSMP
Budaya
Hiburan
Opini
Kesehatan
Olahraga
Ringkus
Terkini
Headline
Kecamatan
Pendidikan
Metropolis
Sumsel
Nasional
Politik
Kesehatan
Olahraga
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
GovTech Merdeka
Reporter:
Tedy
|
Editor:
Tedy
|
Kamis , 01 Feb 2024 - 02:45
GovTech Merdeka-----
govtech merdeka oleh: dahlan iskan tebaklah: di antara 27.000 aplikasi digital di lingkungan pemerintah sekarang ini, yang mana yang paling rumit untuk disatukan? tebakan saya: yang di lingkungan kepolisian. soal layanan surat izin mengemudi rasanya mudah. tinggal rela atau tidak rela. mungkin tidak sampai harus meminjam wibawa lbp. tapi soal pengaduan hukum masyarakat? rasanya inilah yang paling rumit. selama ini orang bisa mengadukan orang lewat kantor polisi level apa saja: polsek, polres, polrestabes, polda, bahkan langsung ke markas besar kepolisian. baca juga:asosiasi kepala desa demo di depan gedung dpr tidak ada pengaturan, misalnya, perkara jenis apa yang pengaduannya harus lewat kantor polisi terendah: polsek. lalu jenis apa yang bisa ke polres. apa lagi yang langsung ke polda. dan baru yang seperti apa yang boleh ke mabes. anda sudah tahu: selama ini perkara seringan apa pun bisa langsung ke polda atau mabes. misalnya soal pencemaran nama baik. padahal di polda dan mabes itu pejabatnya berpangkat tinggi semua. bagaimana harus menangani perkara begitu sepele. baca juga:asosiasi kepala desa demo di depan gedung dpr anda pun sudah tahu: mengapa pengaduan seringan pencemaran nama baik langsung ke level polda atau mabes. ini soal koneksi. saya pun membayangkan: kalau sistem govtech sudah berlaku tunggal, kelak, mungkin pengaduan langsung ke polres, polrestabes, polda, dan mabes akan hilang. alamat pengaduan tinggal satu: polisi. polisi level apa yang menanganinya ditentukan oleh sistem. salah satu yang juga sulit adalah: bagaimana agar perkara yang mestinya perdata diadukan secara pidana. tentu saja seseorang mengadukan perkara yang seharusnya perdata ke sisi pidananya. baca juga:asosiasi kepala desa demo di depan gedung dpr polisi akan menentukan perkara tersebut pidana atau perdata. kalau pidana polisi akan langsung menangani. kalau perdata, polisi menolak turun tangan –dan mengumumkannya di aplikasi govtech. kalau menpan-rb di pemerintahan jokowi bisa menyelesaikan itu, rasanya sejarah baru telah dibuat. begitu banyak perubahan yang akan terjadi di tubuh polisi kita. mungkin itulah saatnya polsek akan benar-benar menjadi yang terdepan dalam pelayanan hukum masyarakat. "yang sekarang sudah mulai berhasil adalah di bidang perizinan pertunjukan," ujar menteri pan-rb abdullah azwar anas. itu pun masih sebatas di lima lokasi pertunjukan. semua masih di jakarta. di lima lokasi itu eo sudah bisa mengurus izin secara digital. tapi itu baru di lima lokasi. padahal, se-indonesia, ribuan izin pertunjukan diperlukan. tanpa standar yang baku. tanpa kepastian waktu pengurusan. kesimpulan anas, tanpa digitalisasi tidak akan bisa menurunkan indeks korupsi dan meningkatkan indeks pembangunan. apalagi indeks penegakan hukum dan kemudahan usaha. lihatlah negara-negara yang tertinggi dalam indeks pelaksanaan digitalisasi di pemerintahan mereka. indeks korupsinya terbaik. pembangunannya terbaik. penegakan hukumnya paling lurus. dan indeks kemudahan berusahanya terbaik. tiga-tiganya diborong oleh denmark. di bawahnya sedikit ada finlandia. di bawahnya lagi korea selatan. untuk penegakan hukum dan kemudahan berusaha, ada nama singapura dan selandia baru. rasanya menyatukan 27.000 aplikasi untuk pelayanan masyarakat ini tidak kalah berat dengan memproklamasikan kemerdekaan indonesia. kita memang sudah merdeka sejak 1945 –atau 1949– tapi baru akan benar-benar merdeka di saat govtech berhasil. kelak. (*)
«
1
2
3
Tag
# kantor polisi
# aplikasi digital
# govtech
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 1 Februari 2024
Berita Terkini
Kenapa Jatuh di Kamar Mandi Bisa Fatal? Ini Kata Medis
Kesehatan
1 jam
Link Palsu di Notifikasi Android, Google Minta Pengguna Waspada
Nasional
1 jam
CEO Nvidia: Huawei Bisa Menang Jika AS Terus Batasi Teknologi AI
Nasional
1 jam
ePub 3.0: Terobosan Teknologi Digitalisasi Pembelajaran oleh IPB Press
Nasional
1 jam
Fenomena TikTok: Gen Z Rela Cari BlackBerry Bekas demi Nostalgia
Nasional
1 jam
ADOR Buka Audisi Internasional, Jakarta Masuk List Incaran
Hiburan
1 jam
Dua Pompa Rusak, Layanan Air Bersih di Prabumulih Terganggu: Direktur PDAM Tirta Prabujaya Minta Warga Bersaba
Metropolis
2 jam
Jalan Sehat Sumatera Ekspres 2025: Berhadiah Mobil & Umrah, Yuk Daftar Sekarang!
Sumsel
2 jam
Masuk Tahun Ajaran Baruz SMPN 5 Kenalkan Seragam berbeda Setiap Hari
Pendidikan
2 jam
Relokasi Pedagang Prabumulih ke PTM 2 Dimulai, Wako Cak Arlan: M Yamin akan Kita Benahi
Metropolis
2 jam
Berita Terpopuler
5 AC Portable Terbaik 2025, Adem Instan Tanpa Ribet! Harga Mulai 2 Jutaan, Cocok untuk Kamar & Kantor
Nasional
10 jam
Cara Mudah Dapat Saldo DANA Rp200.000 dari Aplikasi Readward, Tanpa Modal!
Nasional
16 jam
Cuma Isi Kuis, Saldo DANA Cair! Aplikasi Ini Bisa Jadi Tambahan Penghasilan
Hiburan
17 jam
Poco C75, HP Murah dengan Layar 120Hz dan RAM Hingga 16 GB
Nasional
13 jam
Ramalan Shio Ayam, Shio Macan, Shio Naga, Shio Kambing, Shio Monyet Siang Ini
Nasional
12 jam
Xiaomi 12 Lite, Smartphone Rp4 Jutaan dengan Performa dan Desain Kekinian
Nasional
17 jam
Berita Pilihan
Gol Setengah Lusin! Tim Sepak Bola Putri Pemkot Prabumulih Cukur Tim Perbankan
Metropolis
3 jam
Xiaomi Redmi 13 Setara Flagship: HP Rp1 Jutaan Kamera 108 MP Super Jernih!
Nasional
7 jam
5 AC Portable Terbaik 2025, Adem Instan Tanpa Ribet! Harga Mulai 2 Jutaan, Cocok untuk Kamar & Kantor
Nasional
10 jam
Xiaomi Pad 6S Pro, Tablet Premium dengan Fitur Canggih dan Harga Terjangkau
Nasional
10 jam
HP Gaming Murah POCO C75 Mulai Rp 1,3 Juta, RAM 8 GB & Layar 120Hz!
Nasional
11 jam