Tekan Kasus Kekerasan Perempuan, DPPKBPPA - PKK Prabumulih Turun Hingga Tingkat Kelurahan

Tekan Kasus Kekerasan Perempuan, DPPKBPPA - PKK Prabumulih Turun Hingga Tingkat Kelurahan--prabupos
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Pemerintah Kota Prabumulih melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPA) mempertegas komitmennya dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
Hal itu diwujudkan melalui kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan serta program perlindungan perempuan yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Prabumulih Timur belum lama ini.
Kegiatan resmi dibuka oleh Camat Prabumulih Timur, Joni Panhar, ST., MM., dan dipimpin oleh Pelaksana kegiatan dari BPPKBPPA Kota Prabumulih, Eti Agustina, M.Kes. Turut hadir Ketua TP PKK Kota Prabumulih, Hj. Linda Apriana Arlan, Kepala Dinas BPBN Sriyono, SH, serta seluruh Ketua PKK Kelurahan dan Pengurus PKK se-Kecamatan Prabumulih Timur.
Dalam laporannya, Eti Agustina menjelaskan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan masih menjadi persoalan serius yang membutuhkan perhatian bersama, baik pemerintah, organisasi masyarakat maupun peran kader hingga tingkat kelurahan.
BACA JUGA:Ketua TP PKK Prabumulih Kunjungi KWT Karya Mulya, Dorong Kemandirian Pangan dan Ekonomi Keluarga
BACA JUGA:PEP Pendopo Field Tanam 2.000 Pohon Pinang, Perkuat Ekonomi Warga Musi Rawas
Ia menegaskan bahwa mencegah kekerasan tidak cukup hanya dengan penindakan, namun harus menyeluruh mulai dari edukasi hingga pendampingan korban.
“Pencegahan tidak bisa berjalan jika dilakukan sendiri-sendiri. Dibutuhkan koordinasi lintas sektor yang kuat dan berkelanjutan agar program perlindungan perempuan benar-benar menyentuh masyarakat di tingkat bawah,” tegas Eti Agustina dalam sambutannya.
Ia juga menyebutkan bahwa keberadaan kader PKK di wilayah kelurahan memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam deteksi dini dan penyampaian edukasi.
“Kader PKK adalah ujung tombak di lapangan. Mereka berhadapan langsung dengan masalah sosial sehari-hari yang terjadi di tengah masyarakat,” tambahnya.
BACA JUGA:Pasar Murah Diserbu Warga Karya Mulya, Pemkot Prabumulih Komitmen Tekan Inflasi
BACA JUGA:Polisi Sahabat Anak, Cara Humanis Satlantas Prabumulih Ajarkan Budaya Tertib Lalu Lintas
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Prabumulih, Hj. Linda Apriana Arlan, menyampaikan bahwa kekerasan terhadap perempuan bukan hanya masalah hukum, tetapi juga erat kaitannya dengan budaya, pola pikir, dan ketahanan keluarga.
“Kita harus memutus rantai kekerasan dari akarnya, dan itu dimulai dari keluarga. Pendidikan moral, komunikasi, dan kasih sayang dalam rumah tangga adalah tameng utama pencegahan kekerasan,” ujar Linda dalam arahannya.