Hubungan Indonesia Palestina Sejak Wali Songo
Hubungan antara Indonesia dan Palestina telah lama terjalin sudah sejak zaman Walisongo, foto: ist --
PRABUMULIH - Nama Kota Kudus Jawa Tengah di Indonesia, terinspirasi dari Al Quds? Benarkah hubungan antara Indonesia dan Palestina telah lama terjalin sudah sejak zaman Walisongo?
Sejarah yang amat panjang menghantarkan dua negara ini dalam satu hubungan solidaritas.
Bukan hanya perihal hubungan antar politik dan diplomasi saja, tetapi juga telah terjalin erat dengan kesamaan tempat ibadah, dan pendukung lainnya.
Benarkah hal ini erat kaitannya dengan walisongo? Ya, Hubungan Indonesia dan Palestina telah tertuang dalam kisah perjalanan Walisongo.
Seperti di lansir dari kanal Youtube YtCrash Islam, ada banyak kesamaan antara kedua negara tersebut serta saling bertukar inspirasi terkait keberagaman kebudayaan dari masih-masing negara.
Walaupun terhalang dengan letak geografis yang amat jauh, namun solidaritas dengan Palestina tak diragukan lagi.
Siapa yang tak kenal dengan Tokoh Walisongo yang memiliki nama Ja'far Sadiq atau yang kerap disapa Sunan Kudus.
Kota Kudus di Jawa tengah mengambil inspirasi dari Kota Suci Yerussalem (Al Quds). Tempat ini menjadi wadah berdirinya rumah ibadah yakni masjid Al-Aqsa.
Tak hanya itu, terdapat juga gunung Muria di Qudus yang terinsiprasi dengan mengambil nama dari gunung Muria di Yerussalem.
Upaya Sunan Kudus dalam mengintegrasikan hal tersebut bukan sekedar bentuk penghormatan saja.
Namun dimaksudkan untuk mendekatkan umat Islam di Indonesia dengan kisah dan sejarah Islam di tanah suci.
Dari penggunaan nama serta simbol yang terinspirasi dari Palestina juga menjadi simbol bentuk jalinan yang kuat untuk perjuangan kemerdekaan serta kedaulatan Palestina.
Kemudian peran Nahdlatul Ulama, yang menjadi entitas penting atau kunci dalam menguatkan solidaritas perjuangan Palestina.
Melalui berbagai inisiatif dan aksi, NU telah turut andil dalam mempertahankan solidaritas bahkan hubungan historis antara Indonesia dan Palestina.
Pengakuan dan dukungan politik telah terjalin erat diantara pemimpin kedua negara tersebut.
Seperti halnya Mufti Agung Yerusalem atau pemimpin tertinggi dewan Palestina yang bernama Syekh Muhammad Amin Al-Husaini
Tokoh yang berperan penting dalam mendukung kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 melalui liga Arab.
Perlu diketahui, Ir. Soekarno pada pasca kemerdekaan menunjukan dukungan yang kuat pada negara-negara arab termasuk Palestina.
Pada kanal Youtube YtCrash Islam, Ir Soekarno sendiri mengutuk agresi yang dijalankan Israel.
Secara terbuka pemimpin pertama Indonesia tersebut menegaskan dukungannya kepada Palestina dari jajahan Israel.
Selanjutnya, setelah pergantian kepemimpinan di Indonesia solidaritas tersebut kian berlanjut.
Hingga dibawah kepemimpinan Soeharto, Gus Dur, Susilo Bambang Yudoyono (SBY), sampailah kepada kepemimpinan Joko Widodo yang senantiasa menguatkan hubungan diantara kedua negara tersebut.
Tak sampai disitu saja, kolaborasi serta pertukaran budaya diantara keduanya turut andil dalam menjaga solidaritas negara Indonesia dan Palestina.
Seperti halnya para pengrajin dari jepara yang membuat mimbar di masjid Al Aqsa pada waktu kebakaran 1969
Pengerjaan mimbar ini tak hanya memperlihatkan keahliannya saja dalam membuat seni ukir yang ikonik.
Tetapi juga sebagai bentuk solidaritas bahkan dukungan dari Indonesia terhadap Palestina.
Dari penjelasan yang telah di paparkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina terjalin sangat erat. (ern)