PHR Regional 1 Sabet Penghargaan Gold di CSR & PDB Award 2025 Lewat Program Gema Magenta

PHR Regional 1 Sabet Penghargaan Gold--Pertamina

Sejumlah pejabat hadir dalam acara tersebut, di antaranya Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Desa Yandri Susanto, Wamendes PDT Ahmad Riza Patria, serta jajaran pejabat tinggi Kemendes PDTT.

Keberhasilan Gema Magenta dinilai sebagai bukti bahwa perubahan bisa berawal dari desa. PHR Regional 1 menegaskan optimisme bahwa desa memiliki peran penting dalam mewujudkan keberlanjutan dan kemandirian bangsa.

"Ketika potensi lokal diberdayakan, perubahan tidak lagi sekadar mimpi. Ia bisa dirasakan, diwariskan, dan ditumbuhkan bersama," demikian pesan yang disampaikan PHR melalui program ini.

Sebelumnya, PT Pertamina EP (PEP)  meraih dua penghargaan prestisius dalam ajang Join Convention Semarang (JCS) 2025, yakni People’s Choice Innovation Award dan Favorite Innovations Award.

Kedua penghargaan ini diraih atas terobosan teknologi bertajuk: Boosting Oil Production by 1,114 BOPD and Unlocking 3.3 MMSTB Reserves: Optimizing Map Clusterization with the Antelope Method in Limau Field.”

Metode Antelope yang dikembangkan tim PEP merupakan pendekatan inovatif dalam mengoptimalkan Ultra Low Quality Reservoir (Ultra LQR) dengan permeabilitas di bawah 5 mD—tantangan klasik dalam dunia migas.

 Dengan menggabungkan teknik pemetaan zona rekahan alami secara presisi, metode ini mampu mengarahkan proses hydraulic fracturing secara tepat sasaran.

Hasilnya? Produksi minyak yang sebelumnya stagnan di kisaran 30 BOPD melonjak drastis hingga mencapai 1.114 BOPD, serta berhasil membuka cadangan minyak baru sebesar 3,3 juta barel (MMSTB) di Wilayah Kerja Limau Field.

“Inovasi ini adalah bukti nyata bagaimana teknologi menjadi penggerak utama dalam menjaga keberlanjutan energi nasional,” ujar Djudjuwanto, General Manager Zona 4 PEP. Ia turut memberikan apresiasi tinggi kepada tim Subsurface Development & Application (SSDA 2) Zona 4 atas dedikasi dan pencapaian luar biasa tersebut.

Tak hanya diapresiasi internal, keberhasilan ini juga mendapatkan pengakuan dari Sri Andaryani, Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas.

 Ia menyebut keberhasilan PEP sebagai “milestone penting dalam pengembangan reservoir berkualitas rendah yang kelak akan menjadi tulang punggung sektor hulu migas nasional.”

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER