Bos ChatGPT Ramal AI Bisa Jadi Kunci Penyembuhan Kanker

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Sam Altman, CEO sekaligus pendiri OpenAI, menyampaikan pandangan optimistis mengenai masa depan kecerdasan buatan (AI). Ia meyakini bahwa kemajuan teknologi ini suatu saat bisa membawa terobosan besar, termasuk dalam upaya menemukan obat penyembuh kanker.

Dalam sebuah tulisan di blog pribadinya berjudul “Abundant Intelligence”, Altman menuturkan bahwa AI dengan daya komputasi raksasa, yakni sekitar 10 gigawatt, berpotensi menyelesaikan berbagai persoalan besar dunia.

“Jika perkembangan AI tetap sesuai dengan arah yang kita bayangkan, maka kemungkinan luar biasa bisa terwujud,” ujarnya, dikutip dari The Independent, Minggu (28/9/2025).

Altman bahkan membayangkan AI berdaya 10 gigawatt dapat menemukan metode penyembuhan kanker atau menciptakan sistem pembelajaran yang benar-benar personal untuk setiap siswa di seluruh dunia.

Sejauh ini, pemanfaatan AI memang sudah memberi kontribusi besar dalam penelitian medis. Contohnya, teknologi AlphaFold dari Google DeepMind yang membantu mempercepat riset vaksin dan pengembangan obat. AI juga digunakan untuk meningkatkan akurasi diagnosis kanker, meski para ahli menilai masih jauh dari kata mampu menyembuhkan penyakit tersebut secara tuntas. Kompleksitas berbagai jenis kanker menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti.

Altman juga mengungkapkan rencana OpenAI membangun fasilitas produksi infrastruktur AI berskala besar. Targetnya, pabrik ini dapat menghasilkan sistem komputasi berkapasitas tinggi setiap minggunya, meski kemungkinan baru bisa tercapai beberapa tahun mendatang.

Menariknya, tulisan Altman hadir sehari setelah OpenAI mengumumkan kerja sama dengan Nvidia. Lewat kemitraan ini, Nvidia menggelontorkan investasi senilai USD 100 miliar untuk membangun pusat data multi-gigawatt yang akan menopang generasi terbaru AI. Pusat data pertama tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada paruh kedua tahun depan.