Jalintim Sumsel Rusak Parah, Herman Deru dan Bupati Banyuasin Desak Pemerintah Pusat Percepat Perbaikan

Jalintim Sumsel Rusak Parah, Herman Deru dan Bupati Banyuasin Desak Pemerintah Pusat Percepat Perbaikan--Foto: Prabupos
Bupati Banyuasin H. Askolani juga menguatkan langkah Gubernur dengan mendatangi langsung Kementerian PUPR di Jakarta, Senin (22/9).
Dalam pertemuan dengan jajaran Direktorat Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, ia meminta percepatan perbaikan Jalintim sekaligus penyelesaian pembangunan Jembatan Rantau Bayur.
“Kerusakan Jalintim sudah menelan korban jiwa. Karena statusnya jalan nasional, tanggung jawab perbaikan ada pada pemerintah pusat,” ungkap Askolani.
Ia menambahkan, Pemkab Banyuasin sudah dua kali mengajukan permohonan resmi perbaikan, baik ke Kementerian PUPR maupun Pemprov Sumsel.
Janji Perbaikan dari Pusat
Menanggapi laporan tersebut, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian PUPR, Dr. Ir. Nyoman Suaryana, memastikan perbaikan Jalintim Palembang–Betung akan dimulai paling lambat November 2025 sepanjang 13 kilometer.
Selain itu, pembangunan jalan tol di Banyuasin ditargetkan rampung Februari 2026, sementara Jembatan Rantau Bayur diproyeksikan selesai pada tahun yang sama.
Namun, ia juga meminta dukungan pemerintah daerah dalam hal percepatan pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Betung sepanjang lima kilometer.
Tingginya Angka Kecelakaan
Catatan Satlantas Polres OKI menunjukkan tingginya angka kecelakaan di Jalintim sepanjang Januari–Agustus 2025. Tercatat 154 kasus kecelakaan, dengan 51 korban meninggal dunia, 44 luka berat, dan 178 luka ringan. Kerugian materiil diperkirakan mencapai lebih dari Rp2,1 miliar.
Kondisi ini memperlihatkan betapa mendesaknya perbaikan Jalintim. Baik Pemprov Sumsel maupun Pemkab Banyuasin berharap langkah cepat pemerintah pusat dapat mengurangi potensi kecelakaan sekaligus memperlancar arus distribusi barang dan mobilitas masyarakat.