Talud Anak Sungai Kelekar di Prabumulih Ambruk Lagi Usai Hujan Deras, Warga Khawatir Rumah Roboh

Talud anak Sungai Kelekar di Prabumulih Ambruk Lagi Usai Hujan Deras, Warga Khawatir Rumah Roboh--

PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Prabumulih pada Kamis (21/8/2025) malam kembali menyebabkan talud di aliran Sungai Kelekar, tepatnya di Jalan Tebat, Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan, ambruk.

Peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada 24 Mei 2025, bagian kanan talud di aliran sungai yang sama juga sudah amblas dan nyaris merobohkan satu rumah serta dua bedeng warga. Kondisi ini membuat warga semakin resah, apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan.

“Anak-anak kami sudah diungsikan pak, takut kalau rumah ini roboh,” ujar Siti, salah seorang warga setempat.

Siti menuturkan, pihak BPBD Provinsi sudah sempat melakukan pengecekan ke lokasi pada bulan sebelumnya. Namun hingga kini, warga belum mendapat kepastian tindak lanjut dari hasil tinjauan tersebut.

BACA JUGA:Sungai Kering, Ikan Sapu - Sapu di Kelekar Prabumulih Mati; Bau Menyengat Warga Resah!

BACA JUGA:Normalisasi Sungai Kelekar Kurangi Banjir, Cak Arlan Bakal Lanjutkan Pembangunan Talud

“Sudah ada yang cek kesini, bahkan sebelumnya juga sudah ada yang ngukur juga,” ungkapnya.

Ia berharap pihak berwenang segera melakukan langkah darurat mengingat kondisi talud yang semakin parah dan mengancam permukiman warga.

“Harapan kami semoga segera diperbaiki pak. Kalau nunggu tahun depan kemungkinan rumah kami sudah ambruk duluan,” harap Siti.

Hal senada juga disampaikan Hendra, warga lainnya. Ia menilai kondisi rumah di sekitar lokasi sudah sangat berbahaya karena posisi bangunan menggantung di tepi sungai.

BACA JUGA:Respon Cepat, BPBD Prabumulih Evakuasi Pohon Tumbang Antisipasi Banjir di Sungai Kelekar

BACA JUGA:Tubuh Icha Ditemukan Tersangkut di Jembatan: Tenggelam saat Main di Sungai Kelekar Prabumulih

“Kalau hujan sekali lagi, bisa roboh rumah itu pak,” terangnya.

Hendra menjelaskan, bagian bawah talud sudah menggantung akibat normalisasi sungai, ditambah lagi runtuhan bangunan dari sisi seberang membuat aliran air berubah arah dan menghantam talud yang kini roboh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER