Santri Ponpes Hidayatul Mubtadiien Gelar Upacara HUT RI ke-80

Santri Ponpes Hidayatul Mubtadiien Gelar Upacara HUT RI ke-80--prabupos
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien, yang berlokasi di Jalan Nias, Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Upacara berlangsung khidmat dengan diikuti para santri, dewan guru, pengurus yayasan, serta pimpinan pondok. Ketua PC GP Ansor Prabumulih, Sahid S., bertindak sebagai inspektur upacara.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Pondok Hidayatul Mubtadiien Wahid Hasyim A., M.Pd., M.Ag., Pengasuh Pondok sekaligus Ketua Yayasan Fatimah Az Zahro Aby KH Solehan Makmun, Kepala MTs Az Zahro Endang Sari, S.Pd., serta Kepala MA Az Zahro Ummi Farhatin, S.Pd., M.Pd.I.
Dalam amanatnya, Sahid S. menyampaikan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran besar ulama dan santri.
BACA JUGA:Tingkatkan PAD, Dishub Prabumulih Inventaris Titik Parkir Baru: Target Naik 20 Persen
BACA JUGA:Bidar di Sungai Lematang Payuputat Prabumulih: Upaya Lestarikan Budaya, Dongkrak Ekonomi Warga
“Kemerdekaan Indonesia merupakan warisan dari ulama dan santri. Pangeran Diponegoro, salah satu pejuang besar bangsa, adalah santri dari beberapa ulama besar, seperti Kyai Hasan Besari dari Tegal Sari, Kyai Taftazani dari Kertosono, serta Kyai Baidlowo dari Begelen Purworejo,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa K.H. Wahid Hasyim merupakan salah satu tokoh penting perumus Pancasila dan Piagam Jakarta.
Menurutnya, tonggak perjuangan bangsa juga ditandai dengan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dicetuskan Hadratus Syekh K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang memerintahkan jihad fi sabilillah demi tegaknya NKRI dan agama Islam.
“Sejarah mencatat, darah ulama dan santri menyatu dalam perjuangan kemerdekaan. Maka dari itu, kita sebagai santri hari ini harus belajar sungguh-sungguh, tekun, dan penuh semangat. Agar kelak, para santri dapat menjadi penerang di tengah kegelapan, imam bagi umat menuju ridha Allah SWT, serta penjaga kemerdekaan Republik Indonesia,” tegas Sahid.
BACA JUGA:13 Orang Langsung Bebas: 650 Narapidana Rutan Prabumulih dapat Remisi HUT RI ke-80
BACA JUGA:Jangan Lewatkan Kesempatan! Job Fair Prabumulih Digelar 20–22 Agustus, Ini Lokasinya
Pidato tersebut ditutup dengan semangat khas santri melalui kutipan nasehat Syekh Imam Al-Zarnuji tentang menuntut ilmu, yang disambut riuh para peserta upacara:
Ikan hiu keselek tomat, “Sungguh-sungguh, tekun, dan Semangat.”