Kemiskinan Palembang Turun, Pengangguran Masih Capai 56 Ribu Orang

Kemiskinan Palembang Turun, Pengangguran Masih Capai 56 Ribu Orang--
PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Angka kemiskinan di Kota Palembang mengalami penurunan tipis sebesar 0,23 persen pada 2024, dari 10 persen menjadi 9,77 persen. Namun, jumlah pengangguran masih terbilang tinggi, tercatat sekitar 56.000 orang.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menegaskan komitmen pemerintah kota untuk mendampingi Badan Pusat Statistik (BPS) dalam proses pengumpulan data di lapangan.
Langkah ini dinilai penting guna memastikan data yang dihimpun akurat sehingga kebijakan yang dirumuskan tepat sasaran dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Selain bersilaturahmi, kami membahas pelaksanaan survei sosial ekonomi yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Pemkot akan memberikan pendampingan agar petugas BPS dapat bekerja lancar, sekaligus memastikan data kemiskinan dan inflasi daerah terintegrasi,” kata Ratu Dewa saat menerima audiensi Kepala BPS Kota Palembang, Edi Subeno, Senin 11 Agustus 2025.
BACA JUGA:Wali Kota Palembang dan Pertamina Patra Niaga Bahas Optimalisasi Aset dan Kerja Sama Strategis
BACA JUGA:Keren! Budaya Palembang Gemparkan Malioboro, Aesan Pransonko Bikin Penonton Terpukau
Kepala BPS Kota Palembang, Edi Subeno, mengingatkan pentingnya kerja sama masyarakat dalam memberikan data yang benar kepada petugas. Menurutnya, satu rumah tangga yang menolak diwawancara bisa berdampak pada hilangnya data yang mewakili sekitar 60.000 orang.
“Data yang kami kumpulkan, seperti Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), sangat penting untuk mengukur tingkat pengangguran. Jika datanya akurat, kebijakan pemerintah bisa lebih tepat,” ujarnya.
Penurunan angka kemiskinan di Palembang pada 2024, lanjut Edi, tidak lepas dari sejumlah program Pemkot seperti bedah rumah, penyediaan seragam sekolah gratis, pasar murah, hingga bantuan modal usaha.
Selain itu, BPS juga mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Statistik (IPS) melalui penguatan pemahaman Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terhadap pentingnya data. Tahun lalu, Palembang menempati peringkat keempat tertinggi nasional. “Tahun ini kami berharap bisa lebih baik dengan dukungan penuh Pemkot,” tutup Edi.