Darurat TBC! Indonesia Salip China, Target Bebas 2030 Dikebut

Reporter: Ros |

Editor: Ros Suhendra |

Kamis , 07 Aug 2025 - 22:16

Darurat TBC! Indonesia Salip China, Target Bebas 2030 Dikebut--

darurat tbc! indonesia salip china, target bebas 2030 dikebut                            ternate, koranprabumulihpos.com – indonesia kini dihadapkan pada tantangan kesehatan global yang mendesak: menjadi negara dengan kasus tuberkulosis (tbc) terbanyak kedua di dunia, tepat di bawah india dan melampaui tiongkok.
fakta ini diungkap langsung oleh wakil menteri kesehatan ri, prof. dante saksono harbuwono, dalam kuliah umum dies natalis ke-71 fakultas kedokteran universitas indonesia (fkui), yang digelar di universitas khairun, ternate, 30 juli 2025.
"sebelumnya posisi kedua ini ditempati oleh china, namun mereka berhasil menurunkan jumlah kasus secara signifikan. kini indonesia menempati posisi itu," ujar prof. dante di hadapan para akademisi dan tenaga kesehatan. ungkapan tersebut menggambarkan urgensi dan seriusnya situasi tbc di indonesia saat ini.
data mengerikan: 1 dari 3 kasus tbc global berasal dari asia
baca juga:mengejutkan! tbc renggut 2 nyawa tiap 5 menit, pemerintah bergerak cepat
baca juga:eliminasi tbc, menkes kampanye giatkan
laporan who global tuberculosis report 2024 mencatat bahwa dari sekitar 10,6 juta kasus tbc baru secara global pada tahun 2023, india menyumbang 27%, indonesia 10%, dan tiongkok 7,1%. sementara itu, 1,3 juta orang meninggal karena tbc pada tahun yang sama, membuatnya menjadi penyakit menular paling mematikan kedua setelah covid-19 dalam lima tahun terakhir.
indonesia sendiri melaporkan lebih dari 820 ribu kasus aktif tbc sepanjang 2023. bahkan, estimasi who menunjukkan masih ada ratusan ribu kasus tersembunyi yang belum terdeteksi—menyebabkan potensi penularan terus berlangsung di masyarakat tanpa disadari.
quick win: strategi gaspol pemerintah menuju 2030
pemerintah indonesia tak tinggal diam. melalui strategi “quick win” tbc, kementerian kesehatan mengusung tiga langkah utama:
1. identifikasi dini
2. peningkatan notifikasi kasus,
3. pengobatan tuntas dan berkelanjutan.
baca juga:jangan malu melapor, imbauan pj wako untuk penderita tbc di kota prabumulih 
baca juga:upaya pj walikota prabumulih dalam penanggulangan wabah tbc: pemkot bentuk tim satgas atm
“kami menargetkan penurunan 50% kasus tbc pada tahun 2030. pemerintah sangat optimistis target ini bisa tercapai lewat sinergi lintas sektor, termasuk peran institusi akademik seperti fkui,” jelas prof. dante.
transformasi ini juga selaras dengan program quick win presiden prabowo subianto, yang menekankan pentingnya penguatan layanan kesehatan primer berbasis masyarakat.
kasus di ternate jadi sorotan
ternate, kota yang terletak di provinsi maluku utara, menjadi salah satu fokus prioritas dalam upaya percepatan eliminasi tbc. saat mengunjungi puskesmas kota ternate pada 31 juli 2025, prof. dante menyampaikan bahwa dari 49 warga yang menjalani pemeriksaan dengan alat x-ray, ditemukan 3 kasus positif tbc.
“bayangkan jika tiga orang ini tidak terdeteksi lebih awal. mereka bisa menularkan penyakit ini ke banyak orang di sekitarnya, termasuk keluarga, tetangga, bahkan rekan kerja,” tegasnya.
baca juga:amd ntbc: teknologi baru untuk mengecilkan ukuran game
baca juga:tinjau vaksin polio di jayapura, jokowi singgung kasus tbc yang masih naik 
data dari dinas kesehatan menunjukkan bahwa kota ternate menyumbang hampir 50% dari seluruh notifikasi kasus tbc di provinsi maluku utara. fakta ini menjadikan ternate sebagai zona merah yang perlu penanganan lebih intensif.
tbc tak lagi wajah klasik
prof. dante juga menekankan bahwa tbc bukan lagi penyakit yang hanya menyerang kelompok miskin atau tinggal di lingkungan padat. “kini siapa saja bisa terkena, dari anak-anak sampai profesional muda. yang membedakan hanya kesadaran untuk skrining dan akses pengobatan,” ujarnya.
pencegahan penularan di dalam rumah menjadi fokus utama. karena seringkali satu anggota keluarga yang terinfeksi bisa menjadi sumber penularan bagi semua penghuni rumah.
kerja sama adalah kunci
langkah-langkah terintegrasi kini dijalankan melalui kolaborasi lintas sektor. tak hanya pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga dunia pendidikan, komunitas, lsm, dan sektor swasta. fkui, misalnya, aktif dalam program skrining gratis dan edukasi komunitas untuk menumbuhkan kesadaran deteksi dini.
“tbc bisa disembuhkan. tapi kuncinya satu: harus ditemukan lebih awal dan diobati sampai sembuh total. tidak boleh putus di tengah jalan,” tegas prof. dante.
harapan untuk masa depan bebas tbc
dengan tren global yang menunjukkan penurunan kasus di beberapa negara seperti tiongkok, harapan indonesia untuk keluar dari peringkat teratas dunia bukan mustahil. namun upaya itu memerlukan konsistensi, inovasi, dan kemauan kolektif dari semua elemen bangsa.
“kalau kita mulai serius sekarang, bukan hanya target 2030 bisa tercapai, tetapi indonesia bisa bebas tbc sebelum itu,” tutup prof. dante penuh optimisme.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 8 Agustus 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan