Stroke Iskemik: Waspadai Gejala dan Cara Mencegahnya Sejak Dini

Stroke Iskemik: Waspadai Gejala dan Cara Mencegahnya Sejak Dini--Foto: Prabupos

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Stroke iskemik adalah salah satu kondisi medis yang paling berbahaya dan menjadi penyebab utama kecacatan serta kematian di seluruh dunia. 

Kondisi ini terjadi ketika aliran darah menuju otak tersumbat, sehingga suplai oksigen dan nutrisi yang sangat penting bagi sel-sel otak menjadi terganggu. Tanpa suplai darah yang memadai, sel-sel otak mulai mati, mengakibatkan gangguan fungsi saraf yang bisa sangat serius bahkan berakibat fatal.

Apa Itu Stroke Iskemik?

Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum, menyumbang sekitar 80% dari seluruh kasus stroke. Penyebab utamanya adalah penyumbatan pembuluh darah arteri yang membawa darah ke otak. 

Sumbatan ini biasanya terbentuk dari penumpukan plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat-zat lain yang menempel pada dinding pembuluh darah, sebuah kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis. Salah satu pembuluh darah yang paling sering mengalami penyumbatan adalah arteri karotis, yang merupakan pembuluh besar di leher yang berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke otak.

BACA JUGA:Darurat Rokok Remaja: 5,9 Juta Anak Muda Indonesia Sudah Jadi Perokok Aktif, Melebihi Jumlah Penduduk Singapur

BACA JUGA:Manfaat Lemon untuk Ginjal, Cara Alami Mencegah Batu Ginjal

Proses penumpukan plak ini berlangsung secara perlahan dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang signifikan pada tahap awal. Karena itu, banyak orang tidak menyadari adanya penyumbatan sampai terjadi gangguan serius, yaitu ketika aliran darah ke otak berkurang drastis atau terhenti sama sekali. Pada saat inilah risiko terjadinya stroke sangat tinggi dan memerlukan penanganan medis darurat.

Bagaimana Penyumbatan Terjadi dan Dampaknya pada Otak?

Untuk memahami bagaimana stroke iskemik terjadi, kita perlu memahami fungsi dasar pembuluh darah di otak. Otak adalah organ yang sangat bergantung pada pasokan darah yang konstan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi yang tinggi. Jika aliran darah terganggu, fungsi otak juga akan terganggu.

Ketika ada penyumbatan pada arteri yang menuju otak, misalnya di arteri karotis, darah yang seharusnya mengalir lancar menjadi terhambat atau bahkan berhenti sama sekali. Akibatnya, jaringan otak di daerah yang bergantung pada pembuluh darah tersebut mulai kekurangan oksigen (hipoksia) dan nutrisi penting. Kondisi ini menyebabkan kematian sel-sel otak dalam waktu yang relatif singkat.

Selain itu, metabolit dan limbah seperti karbon dioksida yang seharusnya dibuang melalui aliran darah juga menumpuk, semakin memperburuk kerusakan jaringan otak. Kerusakan ini berujung pada gangguan fungsi saraf yang sangat bervariasi, tergantung pada bagian otak mana yang terkena. Semakin lama suplai darah terhenti, semakin besar kerusakan yang terjadi dan semakin parah gejala klinisnya.

BACA JUGA:Manfaat Lemon untuk Ginjal, Cara Alami Mencegah Batu Ginjal

BACA JUGA:Manfaat Lemon untuk Ginjal, Cara Alami Mencegah Batu Ginjal

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER