Langkah Strategis Menumbuhkan Literasi Berbasis Budaya: DPK Prabumulih Adakan Bimtek Kepenulisan

Langkah Strategis Menumbuhkan Literasi Berbasis Budaya: DPK Prabumulih Adakan Bimtek Kepenulisan--Foto: ist
Langkah Strategis Menumbuhkan Literasi Berbasis Budaya: DPK Prabumulih Adakan Bimtek Kepenulisan
Penulis: Dwiki Al Akhyar, S.Ud., M.Pd - Pegiat Literasi, Kepala TBM Akhyar Center
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK)Kota Prabumulih akan gelar bimbingan teknis (Bimtek) kepenulisan yang merupakan sebuah terobosan penting dalam upaya membumikan literasi yang berakar pada kekayaan lokal.
Program ini bukan hanya sekadar pelatihan menulis, melainkan juga penguatan jati diri masyarakat melalui penggalian sejarah, adat, dan nilai-nilai kearifan lokal.
Dengan tajuk “Berbasis Konten Budaya Lokal,” Bimtek ini seakan menjadi perahu yang membawa generasi muda menyusuri arus sejarah dan nilai yang telah lama terpinggirkan oleh arus modernitas.
Prabumulih, dengan segala kearifan dan dinamika budayanya, menyimpan banyak cerita yang belum dituliskan. Melalui Bimtek ini, potensi tersebut bisa diangkat menjadi karya tulis yang bukan hanya memperkaya literatur lokal, tetapi juga memperkuat identitas masyarakat.
Terlebih, kegiatan ini tidak dipungut biaya dan memberikan fasilitas seperti souvenir serta buku menarik, yang tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta.
Lebih dari itu, program ini mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjadi pembaca, tetapi juga pencipta narasi.
Inilah bentuk pemberdayaan literasi sejati—mendorong warga untuk menulis, mendokumentasikan, dan menyebarkan pengetahuan berdasarkan pengalaman dan budaya mereka sendiri.
Dengan begitu, peran perpustakaan dan lembaga arsip tidak hanya menjadi penyimpan informasi, tetapi juga menjadi inkubator ide dan ruang kreatif.
Pentingnya pelibatan budaya lokal dalam kepenulisan terletak pada relevansinya dengan keseharian masyarakat. Kisah-kisah dari kampung halaman akan lebih dekat secara emosional dengan pembaca lokal, sekaligus memperkenalkan kekhasan daerah kepada khalayak luas.
Dalam konteks ini, Bimtek bukan hanya mengasah keterampilan teknis menulis, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya.
Melalui gerakan ini, DPK Prabumulih tidak sekadar merespons kebutuhan zaman digital yang menuntut banyak konten, tetapi juga memberi ruang kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam membentuk narasi daerahnya. Inisiatif ini patut dicontoh oleh daerah lain sebagai praktik literasi berbasis akar budaya yang kuat.
Anak dan Buku: Potret Harapan Masa Depan Literasi Lokal
Kenalkan anak sejak dini untuk membaca, karena membaca buku sejarah lokal menjadi simbol kuat dari keberhasilan literasi berbasis budaya.
Perlu diketahui bahwa literasi dan pendidikan bukan hanya untuk kalangan tertentu, melainkan hak semua anak bangsa. Buku berjudul "Praboemoelih Riwajatmoe Doeloe", menyiratkan bahwa generasi muda mulai mengenal sejarahnya sendiri sejak dini.