Kebun Melon Jadi Destinasi Hits, Desa Kemang Tanduk Buktikan Ketahanan Pangan Bisa Jadi Wisata

Kebun Melon Jadi Destinasi Hits, Desa Kemang Tanduk Buktikan Ketahanan Pangan Bisa Jadi Wisata--prabupos

Desa Kemang Tanduk perlahan menunjukkan potensi wisatanya melalui kekuatan pangan lokal. Siapa sangka, dari kebun kecil bisa tumbuh harapan besar bagi ekonomi dan pariwisata desa. 

Sejumlah program ketahanan pangan desa tahun 2025 juga dilakukan oleh Desa Kemang Tanduk. 

BACA JUGA:Lepas 150 Atlet Porprov Korpri, Wako Berharap Bisa Harumkan Nama Kota Prabumulih

BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Gerak Cepat, Pantau Inflasi Lewat Rakor Nasional

Seperti belum lama ini, Desa Kemang Tanduk kembali unjuk gigi dalam inovasi pertanian. Kali ini, warga setempat sukses memadukan perkebunan sawit dengan budidaya cabai melalui sistem tumpang sari.

Dengan memanfaatkan sela-sela lahan sawit milik warga, kelompok tani Putra Tani berhasil membudidayakan sekitar 200 batang cabai. Hasilnya pun langsung terlihat. Pada panen perdana beberapa waktu lalu, mereka mengumpulkan hasil cukup menjanjikan: 20 kilogram cabai segar.

“Ini baru panen hari pertama. Mudah-mudahan ke depan hasilnya bisa terus meningkat,” ujar Kepala Desa Kemang Tanduk, Adi Darminto, A.Md.

Cabai hasil panen tersebut langsung dijual ke pengepul lokal, menjadi tambahan pendapatan bagi para petani. Inovasi ini bukan sekadar kegiatan pertanian biasa, melainkan bagian dari Program Ketahanan Pangan Desa yang didanai oleh Dana Desa (DD) Tahun 2025.

BACA JUGA:Dorong UMKM Naik Kelas, Pemkot Prabumulih dan BCA Gelar Workshop Sertifikasi Halal Gratis

BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Target 10 Emas di Ajang Porprov KORPRI 2025

Menurut Adi, program ini punya misi ganda: menjaga stabilitas pangan di tengah lonjakan harga kebutuhan pokok, dan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat desa.

Tak hanya itu, Adi juga mengajak generasi muda untuk ikut terlibat dalam pertanian modern.

“Kita ingin anak-anak muda desa juga belajar bertani. Sekarang jamannya petani milenial. Selagi ada usaha, pasti ada hasil,” tutur pria yang akrab disapa Pak Adi ini.

Langkah kecil dari desa ini menjadi bukti bahwa kreativitas dalam mengelola lahan bisa membawa hasil nyata. Kolaborasi antara tanaman sawit dan cabai menjadi simbol sinergi antara tradisi dan inovasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER